Komunitas Karang Taruna Tompokersan yang tergabung dalam Heppiii Community Lumajang mendirikan Kafe Literasi Heppiii sebagai salah satu upaya meningkatkan minat baca dan literasi di kalangan masyarakat.

Selain tersedia berbagai macam buku, pengelola Kafe Literasi Heppiii juga menyediakan kopi dan kudapan bagi para pengunjung. 

Ketua Karta Tompokersan, Lumajang, Dewi Oktavianawatie selaku pengelola Kafe Literasi Heppiii mengatakan tempat ini mulai beroperasi sekitar September 2020 dan mendapat respons positif dari warga, seiring banyaknya koleksi buku yang tersedia.

”Banyak warga yang membawa anaknya untuk belajar ke sini. Antusiasme membaca juga mulai naik. Misalnya, ada siswa yang awalnya malas membaca soal Bahasa Indonesia, perlahan mereka mulai membaca, lalu bisa memahami dan akhirnya bisa menjawab soal,” kata perempuan yang akrab disapa Dewi ini dalam keterangan tertulis yang diterima di Surabaya, Rabu.

Jumlah koleksi buku di Kafe Literasi Heppiii saat ini sekitar 400 judul, terdiri buku paket yang sifatnya bergulir, yakni buku pelajaran yang bisa dipakai oleh pelajar dari tahun ke tahun, juga buku beragam tema seperti sastra, cerita anak, motivasi, parenting, dan buku-buku nonfiksi.

“Beberapa waktu lalu ada mahasiswa yang datang ke tempat kami ingin membuat karya sastra. Kami juga mendampingi pelajar yang belajar membuat puisi,” tutur Dewi.

Ia berharap kehadiran Kafe Literasi Heppiii ini semakin meningkatkan minat baca dan literasi warga. Karta Tompokersan juga berharap anak-anak muda di desa setempat bisa menjadi motor penggerak untuk gerakan membaca.

”Jadi, di karta kami ada beberapa divisi termasuk juga divisi wiraswasta dengan membuat kopi di kafe literasi. Mengingat situasi masih pandemi COVID-19, pengunjung yang datang baru belasan orang setiap harinya,” tambahnya. 

Dewi termasuk salah satu penulis buku yang cukup produktif dan sudah membuat karya puisi dalam tujuh buku yang berbeda. Buku yang sudah diterbitkan di antaranya berjudul Oktober Sejuta Rasa (antologi karya bersama); I Love You Bu, Ayah; Antologi Sejuta Pena; Menukik Rindu (buku sendiri); Antologi Puisi Cinta, dan esai Dharma Bhakti untuk Negeri. 

Kemampuannya menulis kini juga mulai ditularkan kepada anak-anak muda desa setempat. Di Kafe Literasi Heppiii ini juga disediakan jaringan internet bagi pengunjung untuk mengakses berbagai macam literasi secara daring.

“Kami berharap kedepannya minat baca makin meningkat dan koleksi buku juga bisa bertambah,” imbuh Dewi.

Sementara itu, Koordinator Karta Heppiii Community Miftachul Arif sangat mendukung gerakan literasi di Lumajang, termasuk adanya Kafe Literasi Heppiii yang secara perlahan ikut meningkatkan minat baca masyarakat di Desa Tompokersan dan sekitarnya.

"Konsep dari kegiatan ini memadukan perpustakaan dan kafe, dengan konsep ini bisa memancing minat baca dan membuat kegiatan membaca lebih asik dan hepi. Karena itu kami sangat mengapresiasi kegiatan ini," ujarnya.

Pewarta: Fiqih/DK

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020