Rektor Unesa Nurhasan menegaskan Indonesia masih tertinggal dalam hal pelaksanaan sertifikasi profesi dibanding negara-negara lainnya.

"Padahal langkah tersebut sangat diperlukan guna membendung banjirnya tenaga kerja asing yang akan masuk Indonesia," ujarnya saat menghadiri pelaksanaan Uji Kompetensi Profesi Dosen yang digelar oleh Kadin Institute di Surabaya, Senin.

Di Australia, misalnya, kata dia, seluruh profesi telah tersertifikasi, sedangkan di Indonesia hanya beberapa profesi yang telah melaksanakannya.

"Ini adalah salah satu cara untuk menangkal tenaga ahli asing sehingga uji kompetensi ini wajib dilakukan," ucapnya.

Sementara itu, acara yang diikuti 99 dosen dari Unesa itu dibuka Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti dalam rangkaian kunjungan kerja ke Jawa Timur. 

"Saya mengajak sahabat-sahabat senator dari Aceh sampai Papua Barat, untuk melihat dan selanjutnya bisa mengecek apakah di daerah masing-masing senator sudah dilakukan atau belum uji kompetensi atas berbagai profesi," katanya.

Pelatihan dan uji kompetensi dibuka juga dihadiri Ketua Umum Kadin Jatim Adik Dwi Putranto bersama pengurus lainnya.

Kadin Institute merupakan lembaga nir-laba yang dibentuk Kadin Jatim sebagai pusat pelatihan yang digagas dan didirikan LaNyalla pada 2009 atau semasa menjabat sebagai ketua umum KADIN Jatim.

Pada kesempatan sama, Direktur Kadin Institute Nurul Indah Susanti mengatakan, ini adalah pelatihan uji kompetensi para dosen pertama kali yang digelar oleh Kadin Institute.

Uji kompetensi dilakukan sesuai dengan  kebijakan pemerintah,  agar para dosen memiliki kompetensi di bidang masing-masing sesuai dengan standar nasional.

Selain Unesa, ada beberapa universitas lain yang telah bekerja sama untuk melaksanakan kegiatan serupa, di antaranya Universitas Muhammadiyah, Politeknik Negeri Malang, ITN serta salah satu Universitas di Madura. 

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020