Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kota Malang akan melihat kesiapan sarana dan prasarana sekolah yang ada di Kota Malang, Jawa Timur, sebelum pelaksanaan pembelajaran tatap muka digelar di tengah pandemi virus corona.

Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kota Malang dr Husnul Muarif mengatakan bahwa pihaknya akan memantau kesiapan masing-masing sekolah yang akan menerapkan pembelajaran tatap muka.

"Kami akan melihat kesiapan sarana dan prasarana di masing-masing sekolah yang akan menerapkan kegiatan belajar tatap muka," kata Husnul, di Kota Malang, Jawa Timur, Senin.

Sebagai catatan, terkait pelaksanaan kegiatan belajar mengajar tatap muka, pemerintah daerah diberikan kewenangan penuh. Kewenangan penuh tersebut berlaku mulai semester genap tahun ajaran dan tahun akademik 2020/2021, di bulan Januari 2021.

Husnul menjelaskan, pelaksanaan kegiatan belajar secara tatap muka, jika nantinya dilaksanakan, akan dilakukan secara bertahap. Hal tersebut bertujuan untuk meminimalisasi potensi penyebaran virus Corona.

Menurut Husnul, beberapa waktu lalu, Pemerintah Kota Malang telah melakukan simulasi kegiatan belajar mengajar secara tatap muka. Diharapkan jika nantinya sekolah tatap muka digelar, bisa menerapkan seluruh protokol kesehatan yang dilakukan saat simulasi.

"Nantinya, tidak akan langsung sekaligus tatap muka, pasti akan bertahap. Karena, tetap harus menjaga faktor-faktor potensial yang bisa menyebarkan COVID-19," kata Husnul.

Husnul menambahkan, pada tiap-tiap sekolah, wajib menyiapkan satuan tugas penanganan COVID-19. Hal itu bertujuan supaya penerapan protokol kesehatan bisa berjalan optimal, dan mampu meminimalisir potensi penyebaran COVID-19.

"Jadi masing-masing sekolah sudah ada tim gugus tugas COVID-19. Dari tim sekolah itu, akan memberikan sosialisas dan edukasi kepada warga di sekolah tersebut," kata Husnul, yang juga sebagai Direktur RSUD Kota Malang itu.

Saat ini, Kota Malang masih berada pada zona oranye, atau zona dengan risiko sedang penyebaran COVID-19. Diharapkan dalam waktu yang tidak lama lagi, kota tersebut bisa masuk pada wilayah yang memiliki risiko rendah penyebaran virus Corona, atau zona kuning.

"Saat ini Kota Malang masih zona oranye. Untuk menuju zona kuning, ada beberapa indikator yang dinilai, seperti penambahan kasus, kasus konfirmasi, dan tingkat kematian," kata Husnul.

Tercatat, secara keseluruhan di Kota Malang terdapat 2.216 kasus konfirmasi positif COVID-19. Dari total tersebut, sebanyak 1.983 orang dilaporkan sembuh, 227 orang meninggal dunia, dan sisanya masih ada dalam perawatan.

Pewarta: Vicki Febrianto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020