Calon Wali Kota Surabaya Nomor Urut 2 Machfud Arifin menyatakan komitmennya untuk menjaga bangunan cagar budaya yang ada di Ibu Kota Provinsi Jawa Timur jika nantinya terpilih pada Pilkada Surabaya 2020.
"Harus dirapikan karena ini cagar budaya. Kita cat biar kelihatan cantik, kita juga bisa bantu memperbaiki atap-atap yang keropos," kata Machfud saat menyapa warga penghuni bangunan cagar budaya Gedung Setan yang berlokasi di Banyu Urip Wetan, Surabaya, Minggu.
Menurut dia, sebagai wujud komitmennya dalam menjaga cagar budaya di Surabaya, Machfud Arifin berjanji akan mempercantik gedung yang telah berusia dua abad ini.
Melihat kondisi tidak layak Gedung Setan yang banyak ditempati warga hingga ratusan Kepala Keluarga (KK), Machfud Arifin mengaku sangat prihatin. "Warga di sini (yang menempati Gedung Setan) ada sekitar 105 KK. Sungguh memprihatinkan bagi saya," ujarnya.
Machfud Arifin melihat rumah warga berdempet-dempetan hanya dengan dinding dari triplek di gedung yang termasuk cagar budaya itu. Apalagi saat musim hujan tiba para warga juga harus bertahan di dalam gedung dengan keadaan kebocoran air hujan.
Mantan Kapolda Jatim ini mengaku yang lebih memprihatinkan lagi yakni kurangnya fasilitas sanitasi di gedung tersebut.
"Sekitar 105 KK hanya punya jamban dua. Padahal satu KK bisa terdiri dari dua hingga tiga anggota keluarga, berarti bisa mencapi sekitar 300 warga di gedung ini, tapi hanya punya dua jamban. Apa tidak memprihatinkan itu," ujarnya.
Ke depan, jika dirinya terpilih menjadi Wali Kota Surabaya, Machfud Arifin bakal mempercantik Gedung Setan. "Ya harus dirapikan karena ini cagar budaya. Kita cat biar kelihatan cantik, kita juga bisa bantu memperbaiki atap-atap yang keropos," katanya.
Sementara itu, Tokoh Masyarakat Surabaya Mat Mochtar saat mendampingi Machfud Arifin meyakinkan bahwa warga Surabaya harus memilih Machfud-Mujiaman sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Surabaya karena memiliki niat baik untuk memperbaiki kota kelahirannya, Surabaya.
"Beliau ini hanya ingin mengabdikan dirinya di kota kelahirannya, ingin memberikan yang terbaik untuk seluruh warga Surabaya," katanya.
Mat Mochtar juga mengaku tidak ragu-ragu dalam memberikan dukungannya kepada paslon Machfud-Mujiaman. Bahkan hingga merelakan dirinya dipecat dari PDI Perjuangan.
"Kenapa saya rela dipecat dari PDI Perjuangan, menurut saya yang saya bela ini orang benar. Kalau kita berjuang di dalam kebenaran, jangankan dipecat, dibunuh pun saya tidak akan mundur," katanya.
Pilkada Surabaya yang digelar 9 Desember 2020 diikuti dua pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya, yaitu Eri Cahyadi-Armudji nomor urut 1 dan Machfud Arifin-Mujiaman nomor urut 2.
Pasangan nomor urut 1 diusung oleh PDI Perjuangan dan didukung oleh PSI, serta enam partai politik nonparlemen, yakni Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Hanura, Partai Berkarya, PKPI, dan Partai Garuda.
Sedangkan, pasangan nomor urut 2 diusung koalisi delapan partai politik, yaitu PKB, PPP, PAN, Golkar, Gerindra, PKS, Demokrat, dan Partai NasDem serta didukung partai nonparlemen Partai Perindo.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Harus dirapikan karena ini cagar budaya. Kita cat biar kelihatan cantik, kita juga bisa bantu memperbaiki atap-atap yang keropos," kata Machfud saat menyapa warga penghuni bangunan cagar budaya Gedung Setan yang berlokasi di Banyu Urip Wetan, Surabaya, Minggu.
Menurut dia, sebagai wujud komitmennya dalam menjaga cagar budaya di Surabaya, Machfud Arifin berjanji akan mempercantik gedung yang telah berusia dua abad ini.
Melihat kondisi tidak layak Gedung Setan yang banyak ditempati warga hingga ratusan Kepala Keluarga (KK), Machfud Arifin mengaku sangat prihatin. "Warga di sini (yang menempati Gedung Setan) ada sekitar 105 KK. Sungguh memprihatinkan bagi saya," ujarnya.
Machfud Arifin melihat rumah warga berdempet-dempetan hanya dengan dinding dari triplek di gedung yang termasuk cagar budaya itu. Apalagi saat musim hujan tiba para warga juga harus bertahan di dalam gedung dengan keadaan kebocoran air hujan.
Mantan Kapolda Jatim ini mengaku yang lebih memprihatinkan lagi yakni kurangnya fasilitas sanitasi di gedung tersebut.
"Sekitar 105 KK hanya punya jamban dua. Padahal satu KK bisa terdiri dari dua hingga tiga anggota keluarga, berarti bisa mencapi sekitar 300 warga di gedung ini, tapi hanya punya dua jamban. Apa tidak memprihatinkan itu," ujarnya.
Ke depan, jika dirinya terpilih menjadi Wali Kota Surabaya, Machfud Arifin bakal mempercantik Gedung Setan. "Ya harus dirapikan karena ini cagar budaya. Kita cat biar kelihatan cantik, kita juga bisa bantu memperbaiki atap-atap yang keropos," katanya.
Sementara itu, Tokoh Masyarakat Surabaya Mat Mochtar saat mendampingi Machfud Arifin meyakinkan bahwa warga Surabaya harus memilih Machfud-Mujiaman sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Surabaya karena memiliki niat baik untuk memperbaiki kota kelahirannya, Surabaya.
"Beliau ini hanya ingin mengabdikan dirinya di kota kelahirannya, ingin memberikan yang terbaik untuk seluruh warga Surabaya," katanya.
Mat Mochtar juga mengaku tidak ragu-ragu dalam memberikan dukungannya kepada paslon Machfud-Mujiaman. Bahkan hingga merelakan dirinya dipecat dari PDI Perjuangan.
"Kenapa saya rela dipecat dari PDI Perjuangan, menurut saya yang saya bela ini orang benar. Kalau kita berjuang di dalam kebenaran, jangankan dipecat, dibunuh pun saya tidak akan mundur," katanya.
Pilkada Surabaya yang digelar 9 Desember 2020 diikuti dua pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya, yaitu Eri Cahyadi-Armudji nomor urut 1 dan Machfud Arifin-Mujiaman nomor urut 2.
Pasangan nomor urut 1 diusung oleh PDI Perjuangan dan didukung oleh PSI, serta enam partai politik nonparlemen, yakni Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Hanura, Partai Berkarya, PKPI, dan Partai Garuda.
Sedangkan, pasangan nomor urut 2 diusung koalisi delapan partai politik, yaitu PKB, PPP, PAN, Golkar, Gerindra, PKS, Demokrat, dan Partai NasDem serta didukung partai nonparlemen Partai Perindo.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020