Pemerintah Kota Batu, Jawa Timur menyatakan tengah mewaspadai ancaman bencana hidrometeorologi,atau bencana yang dipengaruhi faktor cuaca, memasuki musim hujan pada akhir 2020.

Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko di Malang, Jumat, mengatakan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memberikan peringatan bahwa sebagian besar wilayah Indonesia akan terdampak La Nina pada akhir 2020 hingga awal 2021.

"BMKG menginformasikan ada potensi La Nina, di mana curah hujan meningkat 20-40 persen dari kondisi normal, yang bisa berpotensi menimbulkan bencana, dan dampak buruk terutama pada sektor pertanian," kata dia.

Dia menjelaskan berdasarkan data Pemerintah Kota Batu, dalam kurun waktu tiga tahun terakhir menunjukkan bahwa ancaman risiko bencana di "Kota Apel" tersebut bukan hanya suatu kajian semata.

Namun, lanjut Dewanti, bencana tersebut telah terjadi dan memberikan dampak cukup besar kepada masyarakat, termasuk pemerintah. Dengan kondisi tersebut, tantangan utama yang muncul adalah upaya penanggulangan bencana.

"Tantangan terhadap pelaksanaan tugas upaya penanggulangan bencana akan semakin berat, terutama ancaman bencana yang dipicu oleh faktor hidrometeorologi," kata dia.

Dengan adanya potensi bencana tersebut, Pemerintah Kota Batu telah menetapkan status siaga darurat bencana untuk wilayah Kota Batu, mulai 14 Oktober 2020 hingga 30 April 2021.

Status tersebut ditetapkan berdasarkan Keputusan Wali Kota Batu Nomor 188.45/308/KEP/422.012/2020 Tentang Status Siaga Darurat Bencana Banjir, Tanah Longsor, Tanah Ambles, Cuaca Ekstrim, di Wilayah Kota Batu Pada Musim Hujan Tahun 2020/2021.

Dengan ditetapkan status siaga darurat bencana tersebut, Pemerintah Kota Batu bersama instansi terkait, termasuk elemen masyarakat, diharapkan ada kemudahan akses untuk melakukan penanganan keadaan darurat bencana.

Pemerintah Kota Batu mengharapkan kepada seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di bawah komando Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu untuk bisa melakukan berbagai upaya untuk meminimalisasi dampak bencana. (*)

Pewarta: Vicki Febrianto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020