Universitas Airlangga (Unair) Surabaya menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan tiga universitas di Jawa Timur yakni
Universitas Surabaya (Ubaya), Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), dan Universitas Brawijaya (UB) secara daring, Jumat, untuk menguatkan implementasi program Kampus Merdeka.

MoU yang diinisiasi Ubaya tersebut mengangkat tema "Pertemuan 20 November Menuju Insan Pembelajar Merdeka, Kreatif, dan Berdaya Saing."

Rektor Unair Prof Mohammad Nasih mengapresiasi inisiasi Ubaya terkait penguatan implementasi kampus merdeka: merdeka belajar itu. Dalam paparannya, ia menilai MoU ini merupakan satu kesempatan baik yang mesti dimanfaatkan semua pihak.

"Kampus Merdeka memerlukan mobilitas yang tinggi bagi antar kampus, termasuk dengan industri. Tentu hal ini akan banyak berperan dalam membentuk komptensi dan keterampilan para mahasiswa kita," tuturnya.

Menurut Prof Nasih, perguruan tinggi tidak cukup hanya bisa mengandalkan sumber daya sendiri. Mengingat, setiap kampus pasti memiliki kekurangan dan kelemahan. Di sisi lain, setiap kampus juga pasti memiliki kenggulan masing-masing.

"Saling menutup kelemahan dan saling memberikan keungulan masing-masing menjadi hal yang baik untuk kita bisa mewujudkan dalam kampus merdeka," ujarnya.

Prof Nasih mencontohkan bentuk kerja sama yang dapat dijalin ke depan berupa join research dan join publications.

Sementara untuk mahasiswa, kerja sama tersebut bisa terkait dengan aktivitas magang, Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan pengembangan soft skill. Berikutnya dalam kesempatan lain, antaruniversitas saling bertukar mahasiswa yang berbeda secara simultan.

"Unair tidak bisa bekerja secara optimal tanpa adanya kerja sama dengan alumni, jejaring, dan banyak pihak. Kita harus saling bantu, menolong, dan bergotong royong. Menyiapkan generasi yang lebih unggul dan maju, bisa kita wujudkan secara bersama-sama," katanya.

Sementara itu Rektor Ubaya Ir Benny Lianto, MMBAT dalam sambutannya menyebut kerja sama itu sebenarnya sejak lama terjalin antarperguruan tinggi.

Penandantangan itu menjadi toggak penguatan serta perluasan kerja sama. Terutama terkait dengan implementasi kurikulum kampus merdeka: merdeka belajar serta antarkampus.

"Misalnya, memberikan kesempatan mahasiswa Unair untuk datang (belajar, Red) ke Ubaya. Sebaliknya mahasiswa Ubaya datang ke Unair. Termasuk ke kampus ITS, ke UB. Begitupun mahasiswa ITS dan UB ke Ubaya," ucapnya.

Penandatanganan tersebut, lanjut Ir Benny, diharapkan segera ditindaklanjuti setiap universitas. Bahkan, diharapkan sampai pada tingkat fakultas masing-masing.

Selain itu, segera masuk dalam tahap PKS (Perjanjian Kerja Sama) untuk jangka waktu yang panjang atau berkelanjutan.

"Sehingga ini membuat persaudaraan kita yang lama menjadi lebih kuat lagi. Untuk Saling berkolaborasi lebih luas lagi dalam hal tri dharma perguruan tinggi," ujarnya. (*)

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020