Sebanyak empat gerbong kereta api cadangan yang anjlok di Stasiun Malang Kota Lama, Kota Malang, Jawa Timur, berhasil dievakuasi oleh tim teknisi dari PT Kereta Api Indonesia (KAI) pada Kamis.

Manager Humas PT KAI Daop 8 Surabaya Suprapto mengatakan proses evakuasi empat gerbong anjlok tersebut rampung kurang lebih pukul 14.16 WIB atau hampir 24 jam setelah kejadian.

"Pada pukul 14.16 WIB, tim evakuasi KAI telah berhasil mengevakuasi semua gerbong kereta yang anjlok. Gerbong yang berhasil di evakuasi tersebut adalah K1 01706, K1 01701, P 06803, dan P 01607," kata Suprapto di Kota Malang, Kamis.

Dalam proses evakuasi empat gerbong yang anjlok tersebut, PT KAI Daop 8 Surabaya mendatangkan mesin crane dari Solo dengan melibatkan 60 personel tenaga teknisi evakuasi sarana dan 20 personel tenaga teknisi jalan rel dibantu dengan unit lain.

Saat ini, lanjut Suprapto, tim teknis tengah melakukan perbaikan jalur sepanjang 100 meter di Jalur 2 Stasiun Malang Kota Lama. PT KAI menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat, khususnya pada pengguna kereta api.

"Kami terus berupaya agar seluruh jalur di Stasiun Malang Kota Lama bisa kembali pada kondisi normal," ujar Suprapto.

Akibat kejadian tersebut, lanjut Suprapto, tidak ada perjalanan kereta api yang mengalami keterlambatan. Seluruh perjalanan masih dalam kondisi normal, karena kereta api yang menuju atau keluar Malang masih bisa melintas di jalur satu Stasiun Malang Kota Lama.

"Selain itu, tidak ada korban jiwa dari kejadian ini. Sementara untuk penyebabnya masih dalam proses penyelidikan," kata Suprapto.

Pada Rabu (18/11) sekitar pukul 15.02 WIB, rangkaian gerbong kereta api tanpa lokomotif anjlok di Stasiun Kota Lama. Kejadian tersebut melibatkan tujuh gerbong, dengan empat di antaranya anjlok.

Rangkaian gerbong kereta api tanpa lokomotif tersebut, sebelum anjlok meluncur tanpa kendali dari arah Stasiun Malang Kota Baru dan menabrak ekskavator yang dipergunakan untuk memperbaiki rel di sekitar Stasiun Malang Kota Lama, sebelum akhirnya anjlok dan berhenti.

Pewarta: Vicki Febrianto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020