Layang-layang sepanjang 10 meter menyangkut pada kabel jaringan saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET) di daerah Mangunharjo Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, sehingga membuat pasokan listrik di wilayah setempat mengalami masalah.

General Manager PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali (JBTB) Suroso dalam keterangan persnya di Surabaya, Rabu, mengatakan pasokan listrik PLN sempat terganggu karena adanya layang-layang yang menyangkut pada jaringan listrik SUTET bertegangan 500.000 Volt.

"Secara umum hingga saat ini layang-layang masih mendominasi penyebab terjadinya gangguan operasional PLN khususnya di wilayah kerja PLN UPT Madiun," kata Suroso kepada wartawan.

Baca juga: PLN Jatim catat 600 kali gangguan listrik akibat layang-layang

Adanya gangguan tersebut, kata dia, berakibat padamnya listrik secara berturut-turut di Jalur Kediri-Pedan.

"Dengan mengutamakan pelayanan kepada pelanggan, kami langsung menindaklanjuti dengan pengambilan layang-layang yang berada di jaringan transmisi," katanya.

Baca juga: Aliran listrik di Pamekasan-Sumenep padam akibat layang-layang

Layang-layang tersebut berada di ketinggian 50 meter dan ditangani langsung oleh TIM HARJAR dan PDKB PLN UITJBTB-UPT Madiun dengan mematuhi SOP dan standar keselamatan.

"Perlu kita ketahui Bersama bahwa jaringan listrik SUTET 500.000 Volt adalah tulang punggung kelancaran penyaluran sistem ketenagalistrikan Pulau Jawa dan Bali," katanya.

Oleh karena itu, jaringan itu harus selalu dalam kondisi aman dari segala penyebab resiko gangguan, antara lain seperti penerbangan layang-layang di dekat tower, pendirian bangunan dan pohon yang mendekati jarak aman jaringan SUTT/SUTET dan segala aktifitas masyarakat yang berpotensi mengakibatkan gangguan sesuai UU Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan.

Ia mengimbau kepada masyarakat untuk tidak bermain layang-layang di sekitar jaringan listrik serta tidak menggunakan bahan-bahan yang dapat membahayakan diri sendiri atau jaringan.

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020