Anak perusahaan PT Pupuk Indonesia, Petrokimia Gresik, mendorong generasi milenial untuk menggeluti pertanian melalui pagelaran virtual gathering Jambore Petani Muda (JPM) ke-4 sebagai komitmen perusahaan dalam menegaskan arah kebijakan yang berorientasi kepada petani dan pertanian masa depan.
Direktur Utama Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo dalam keterangan pers virtualnya, Rabu, meyakini generasi milenial akan membawa perubahan pada sektor pertanian di masa depan.
Hal ini ditandai dengan munculnya petani-petani muda sukses yang terlibat dalam Jambore Petani Muda sebelumnya, di antaranya Juwita Juju (Pelopor Petani Buah Ciplukan), Shofyan Adi Cahya (Petani Muda dari Merbabu).
Kemudian, Gerut Lazuardi (Penggiat Kopi Sumatera Selatan), Nur Agis Aulia (Pendiri Komunitas Banten Bangun Desa), Andro Tunggul (Petani Modern Hidroponik, Founder Fruitable Farm) dan Edy Lusi (Penggagas Kampung Buah Naga Banyuwangi).
Dwi menjelaskan pertanian adalah sektor yang menguntungkan, sebab telah terbukti menjadi sektor yang tetap tumbuh positif di tengah banyaknya sektor lain yang mengalami perlambatan di masa pandemi.
"Semakin banyak peluang bisnis yang bisa dimanfaatkan generasi muda, tentu hal ini akan membantu memperbaiki perekonomian Indonesia,” ujarnya.
Oleh karena itu, Dwi berharap dalam momen JPM 4 ini generasi muda yang memiliki ketertarikan di dunia pertanian dapat bergabung untuk memperoleh benefit, baik dalam bentuk pengetahuan maupun jaringan bisnis, dalam pengembangan usaha pertanian dari sektor hulu hingga hilir.
"Ini merupakan jaringan nasional, anggota komunitas dapat saling bertukar informasi dan pengalaman, sehingga bisa saling memperkuat konsep pengembangan pertanian, yang pada akhirnya akan memperkaya penerapan kegiatan pengembangan pertanian di masyarakat," kata Dwi.
Sementara itu, JPM-4 diikuti lebih dari 1.000 peserta dari berbagai daerah di seluruh Indonesia, dan mengusung tema “Memanfaatkan Peluang Bisnis Pertanian Pasca New Normal dengan Prinsip Sustainable Agriculture dan High Social Impact”.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Direktur Utama Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo dalam keterangan pers virtualnya, Rabu, meyakini generasi milenial akan membawa perubahan pada sektor pertanian di masa depan.
Hal ini ditandai dengan munculnya petani-petani muda sukses yang terlibat dalam Jambore Petani Muda sebelumnya, di antaranya Juwita Juju (Pelopor Petani Buah Ciplukan), Shofyan Adi Cahya (Petani Muda dari Merbabu).
Kemudian, Gerut Lazuardi (Penggiat Kopi Sumatera Selatan), Nur Agis Aulia (Pendiri Komunitas Banten Bangun Desa), Andro Tunggul (Petani Modern Hidroponik, Founder Fruitable Farm) dan Edy Lusi (Penggagas Kampung Buah Naga Banyuwangi).
Dwi menjelaskan pertanian adalah sektor yang menguntungkan, sebab telah terbukti menjadi sektor yang tetap tumbuh positif di tengah banyaknya sektor lain yang mengalami perlambatan di masa pandemi.
"Semakin banyak peluang bisnis yang bisa dimanfaatkan generasi muda, tentu hal ini akan membantu memperbaiki perekonomian Indonesia,” ujarnya.
Oleh karena itu, Dwi berharap dalam momen JPM 4 ini generasi muda yang memiliki ketertarikan di dunia pertanian dapat bergabung untuk memperoleh benefit, baik dalam bentuk pengetahuan maupun jaringan bisnis, dalam pengembangan usaha pertanian dari sektor hulu hingga hilir.
"Ini merupakan jaringan nasional, anggota komunitas dapat saling bertukar informasi dan pengalaman, sehingga bisa saling memperkuat konsep pengembangan pertanian, yang pada akhirnya akan memperkaya penerapan kegiatan pengembangan pertanian di masyarakat," kata Dwi.
Sementara itu, JPM-4 diikuti lebih dari 1.000 peserta dari berbagai daerah di seluruh Indonesia, dan mengusung tema “Memanfaatkan Peluang Bisnis Pertanian Pasca New Normal dengan Prinsip Sustainable Agriculture dan High Social Impact”.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020