Mingso, pria 67 tahun di Desa Curahkalak, Kecamatan Jangkar, Situbondo, Jawa Timur, Senin malam, ditemukan tewas bersimbah darah di halaman belakang rumah, diduga kuat warga keturunan ini merupakan korban perampokan.
Tim identifikasi Satreskrim Polres Situbondo yang datang ke lokasi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), guna mengungkap penyebab pasti tewasnya korban, apakah murni pembunuhan ataukah perampokan.
Video oleh Novi Husdinariyanto
"Olah TKP kan baru selesai, nanti kami ulangi lagi dan mendalami serta memintai keterangan saksi-saksi. Kami imbau kepada masyarakat percayakan kepada kami, dan semoga segera terungkap," ujar Kapolres Situbondo AKBP Ach Imam Rifai usai mengikuti proses olah TKP.
Kapolres Imam Rifai juga enggan menyampaikan apakah ada barang berharga yang hilang di rumah milik Osing yang dijaga oleh korban tersebut. "Kami belum tahu (barang yang hilang) kan masih proses ini," katanya singkat.
Kepala Desa Curahkalak, Matnaji mengemukakan bahwa Mingso pertama kali ditemukan tewas dengan luka akibat sabetan senjata tajam di bagian lehernya itu, oleh adiknya sendiri, saat tiba di rumahnya usai bepergian ke luar kota untuk berobat.
"Ya kalau pertama kali korban ditemukan meninggal itu oleh adiknya sendiri sekitar pukul 19:30 WIB, setelah baru pulang datang dari bepergian ke luar kota," katanya.
Dari pantauan, tim identifikasi melakukan olah tempat kejadian mulai dari pintu gerbang masuk, di dalam rumah sudah acak-acakan, hingga lokasi korban tewas di halaman belakang rumah.
Di lokasi kejadian, terlihat banyak darah berceceran, dan bahkan ada pula bekas darah dari pintu samping rumah saat korban diseret oleh pelaku hingga ke halaman belakang rumah. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Tim identifikasi Satreskrim Polres Situbondo yang datang ke lokasi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), guna mengungkap penyebab pasti tewasnya korban, apakah murni pembunuhan ataukah perampokan.
Video oleh Novi Husdinariyanto
"Olah TKP kan baru selesai, nanti kami ulangi lagi dan mendalami serta memintai keterangan saksi-saksi. Kami imbau kepada masyarakat percayakan kepada kami, dan semoga segera terungkap," ujar Kapolres Situbondo AKBP Ach Imam Rifai usai mengikuti proses olah TKP.
Kapolres Imam Rifai juga enggan menyampaikan apakah ada barang berharga yang hilang di rumah milik Osing yang dijaga oleh korban tersebut. "Kami belum tahu (barang yang hilang) kan masih proses ini," katanya singkat.
Kepala Desa Curahkalak, Matnaji mengemukakan bahwa Mingso pertama kali ditemukan tewas dengan luka akibat sabetan senjata tajam di bagian lehernya itu, oleh adiknya sendiri, saat tiba di rumahnya usai bepergian ke luar kota untuk berobat.
"Ya kalau pertama kali korban ditemukan meninggal itu oleh adiknya sendiri sekitar pukul 19:30 WIB, setelah baru pulang datang dari bepergian ke luar kota," katanya.
Dari pantauan, tim identifikasi melakukan olah tempat kejadian mulai dari pintu gerbang masuk, di dalam rumah sudah acak-acakan, hingga lokasi korban tewas di halaman belakang rumah.
Di lokasi kejadian, terlihat banyak darah berceceran, dan bahkan ada pula bekas darah dari pintu samping rumah saat korban diseret oleh pelaku hingga ke halaman belakang rumah. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020