Universitas Airlangga (Unair) Surabaya segera melakukan uji hewan atau animal trial tiga jenis vaksin COVID-19 yang mereka kembangkan yakni Vaksin Merah Putih di PT. Biotis Pharmacipical Indonesia.

Rektor Unair Prof Mohammad Nasih di Surabaya, Senin mengatakan Vaksin Merah Putih Unair telah selesai melakukan uji tahap 1,2, dan 3, yakni tahap menghasilkan rekombinan viral vector adenovirus dan adeno associate virus. Selanjutnya akan dilakukan uji coba terhadap hewan.

"Ini memerlukan teknologi yang lebih maju lagi, sehingga dijalin kerja sama dengan PT. Biotis. Di sana akan dilakukan animal trial mulai dari tikus sampai dengan kera. Kita gak punya fasilitas sampai ke sana," ujar Prof Nasih.

Nasih mengaku, pihaknya sejauh ini sudah melakukan pengembangan dan penelitian vaksin COVID-19 secara massif. 

Setelah uji coba terhadap hewan berhasil, maka akan dilanjutkan uji coba pada manusia. Namun, lanjutnya langkah tersebut masih akan memerlukan waktu dan beberapa tahap lanjutan.

“Proses masih panjang, tapi kami para akademisi Unair terus bergerak untuk berkontribusi pada bangsa dan negara. Soal nanti penelitiannya dipakai atau tidak, nanti akan diserahkan ke pihak-pihak yang relevan,” ujar Nasih.

Dia menambahkan, selain dengan Biotis, Unair juga bekerja sama dengan Kimia Farma untuk penyediaan bahan senyawa obat COVID-19 yang selama ini dikembangkannya. Selain itu, kerja sama yang dijalin dengan Kimia Farma adalah terkait pengembangan reagen Tes PCR.

"Jadi yang mana tes PCR selama ini ada tiga tahapan yani pengambilan swab, lalu mencampur proses persiapan, baru masuk ke mesin PCR. Nantinya tahapan persiapan akan dipotong sehingga dampaknya PCR akan lebih cepat, dan pastinya lebih murah,” kata dia.

Salah satu peneliti dari konsorsium pengembangan Vaksin Merah Putih Prof Ni Nyoman Tri Puspaningsih menambahkan bahwa Vaksin Merah Putih saat ini telah sampai pada tahap validasi.

"Vaksin Merah Putih Unair telah menghasilkan rekombinan dan memasukkan spike baik spike world type atau strain Wuhan maupun strain spike mutan yang ditemukan di Surabaya. Tahap Validasi ini adalah tahapan uji tantang yang akan selesai pada akhir november ini dan uji pre klinis hewan di Biotis akan dilakukan pada Desember 2020-Oktober 2021," ujar Prof Nyoman.

Uji tahap 4 atau Uji Pre Klinis di Biotis ini ditujukan pada ke tiga jenis vaksin yang dikembangkan oleh Unair, yakni; yang berbasis Adenovirus Adeno-Associated Virus(AAV) dan Peptide.

Sementara itu Direktur Utama PT. Biotis Pharmaceuticals Indonesia, FX Sudirman mengatakan, saat ini semua institusi di dunia tengah membahu memproduksi vaksin yang baik dan aman dalam upaya memerangi COVID-19. 

Terkait penelitian vaksin yang dikerjasamakan dengan Unair, direncanakan akan dimulai pada Desember 2020, yang tahapannya adalah uji coba terhadap hewan.

"Ini memang masih awal tapi kebutuhan mendesak. Maka yang harus kita lakukan beberapa tahun ini adalah memanfaatkan semua dalam waktu singkat," ujarnya.

Sudirman menambahkan, untuk investasi pengembangan vaksin dari Unair tersebut, perseroan menyiapkan investasi ratusan juta dolar AS. Namun begitu, pihaknya akan memanfaatkan fasilitas produksi yang dimiliki untuk disesuaikan dengan penyediaan vaksin COVID-19.

"Kebetulan kami punya fasilitas yang tidak didesain untuk Covid-19, tapi akan kita ubah dikit bisa menyesuaikan untuk memproduksi vaksin COVID-19," kata dia. (*)

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020