Presentasi karya-karya inovatif dari 11 profesor Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH) di Indonesia menutup kegiatan "Professor Summit 2020" yang digelar Dewan Profesor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya sejak Senin hingga Jumat (2-6 November).

Sekretaris Dewan Profesor ITS Prof Dr Ir Imam Robandi di Surabaya, Sabtu, mengatakan pada kegiatan bertema Challenges of Professors in the Era of COVID-19 Pandemic and Beyond tersebut beragam inovasi dipresentasikan dan tidak hanya berkutat dalam masalah pandemi.

Salah satu contohnya adalah inovasi mengenai Keselamatan Kapal dan Keamanan Instalasi Laut yang dibawakan oleh Prof Ketut Buda Artana dari ITS.

"Inovasinya adalah membentuk sistem cerdas early warning (peringatan dini) agar kapal-kapal dapat berjalan mulus di rutenya masing-masing dan terhindar dari kecelakaan seperti tabrakan dengan jaringan pipa gas bawah laut dan sebagainya," katanya.

Selain itu, ada juga presentasi inovasi lain mengenai Teknologi Ultrafine Bubble oleh Prof Aris Purwanto dari Institut Pertanian Bogor (IPB).

Berdasarkan penelitian tersebut, rupanya benih tidak dapat langsung ditanam karena adanya masa dormansi, yaitu suatu keadaan di mana benih mengalami masa tidur sehingga tidak akan mengalami perkecambahan meski ditanam.

"Melalui inovasi berupa teknologi Ultrafine Bubble, masa dormansi benih dapat dipercepat. Hal ini tentu sangat menguntungkan bagi petani-petani di Indonesia," ujarnya.

Lebih lanjut, dipresentasikan pula inovasi yang berkaitan dengan pandemi COVID-19. Salah satunya yaitu mengenai vaksin COVID-19 yang dibawakan oleh Prof Kusnandi Rusmil dari Universitas Padjadjaran (Unpad).

Menurut Imam, ke-11 inovasi yang disajikan pada hari terakhir Professor Summit 2020 ini sangatlah inovatif dan diharapkan bermanfaat bagi masyarakat luas.

Imam menjelaskan bahwa pada kali kedua pelaksanaannya, Professor Summit turut didukung oleh tiga organisasi profesor terbesar di Indonesia, yakni Majelis Dewan Guru Besar PTN Badan Hukum (MDGB PTNBH), Forum Dewan Guru Besar Indonesia (FDGBI), dan Asosiasi Profesor Indonesia (API).

Digelarnya kegiatan tersebut berawal dari latar belakang hanya adanya 5.500 profesor dari 268 juta penduduk yang ada di Indonesia. Hal ini menjadi kekuatan, mengingat profesor adalah para pemikir.

"Sehingga sudah seharusnya mereka memikirkan permasalahan aktual bangsa ini beserta penanganannya," ucap Imam.

Sebagai forum bertukar informasi khususnya di era pandemi, dikatakan Imam, Professor Summit 2020 diisi dengan enam seminar nasional yang mengangkat berbagai topik dan bidang.

"Tujuannya memompa para guru besar agar selalu berkarya, meningkatkan sensitivitas atau kepekaan, idealisme, integritas, dan mengutamakan kebermanfaatan untuk bangsa dan masyarakat," kata guru besar Teknik Elektro ITS ini.

Sementara itu, Ketua DP ITS Prof Dr Nadjadji Anwar menganugerahi ke-11 profesor yang mempresentasikan karya inovasinya dengan penghargaan Outstanding Professor in Research Innovation.

Dalam sambutannya, guru besar Departemen Teknik Sipil ITS ini berharap semua karya inovasi yang telah dipresentasikan dapat diwujudkan dan dimanfaatkan di masyarakat.

"Sekecil apapun hasil yang dirasakan saat ini, niscaya akan memberi dampak yang signifikan pada saatnya nanti," ujarnya.

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020