Joko Nugroho (45) beberapa kali harus menjalani operasi. Pria yang kesehariannya sebagai petugas kebersihan di salah satu perusahaan swasta di Gresik ini tidak membayangkan jika harus mengeluarkan biaya untuk itu, sehingga dia sangat bersyukur memiliki Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS). 

Joko mengakui pentingnya menyediakan “payung sebelum hujan”, yang artinya menyediakan asuransi kesehatan sebelum sakit.  

"Kalau saya sendiri sudah dua kali operasi pakai kartu JKN-KIS. Istri saya pun juga pernah operasi. Alhamdulillah memang saya sudah punya kartu JKN-KIS ini dari awal program ini ada di tahun 2014. Selain memang saya dibayarkan perusahaan, tapi menurut saya sangat penting sedia payung sebelum hujan. Biar pas kita sakit, tidak bingung biayanya," katanya, Selasa (3/1)

Lebih lanjut, pria asal Glagah, Kabupaten Lamongan yang akrab disapa Joko ini menceritakan kisahnya selama menjalani pengobatan sampai akhirnya harus diambil tindakan operasi. Sesuai pengalamannya, tidak ada satupun rasa kecewa dirinya terhadap pelayanan yang diberikan oleh tenaga medis yang menanganinya. 

“Saat itu perut saya bagian kanan bawah nyeri sekali, setelah beberapa kali berobat di klinik masih sering kambuh akhirnya saya dirujuk ke rumah sakit. Saat di RS, saya di USG dan akhirnya ketauan kalo saya ada usus buntu. Dokternya bilang saya harus operasi. Sempat bingung juga kalo operasi biaya darimana. Akhirnya karna bisa pakai JKN-KIS, saya langsung mengiyakan anjuran dokter untuk operasi. Semuanya lancar, saya rawat inap juga selama tujuh hari sampai pulih saat pulang tidak bayar apapun,” kisah Joko. 

Tidak sekali Joko menjalani operasi, setelah selesai operasi pada 2016 silam tidak lama dari itu ia kembali mendapati keluhan di bagian yang sama. Setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata dirinya menderita pelekatan usus pada bagian yang sama setelah operasi sebelumnya. 

“Tidak lama dari saya operasi pertama, jarak beberapa bulan gitu saya harus operasi lagi. Kata dokter ada pelekatan usus. Ya lagi-lagi betapa beruntungnya saya, berkat kartu JKN-KIS ini saya bisa operasi lagi dengan gratis,” imbuhnya. 

Bukan hanya dirinya yang pernah memanfaatkan JKN-KIS untuk operasi, istrinya yang sehari-hari sebagai Ibu Rumah Tangga juga harus menjalani operasi sebanyak dua kali. 

Bagi Joko, kesehatan keluarganya menjadi prioritas dalam hidupnya. Sehingga menurut Joko, tidak aka nada penyesalan dengan terdaftar sebagai peserta JKN-KIS. 

“Istri saya sudah dua kali juga operasi, yang pertama saat diketahui ada benjolan di bagian payudaranya. Saat itu diketahui tumor, tapi masih tergolong jinak. Dan yang kedua baru saja selesai operasi pengangkatan rahim bulan lalu. Saat ini sedang masa pemulihan. Dua kali operasi itu, saya tidak pikir panjang karena saya tahu dengan JKN-KIS tidak mengeluarkan biaya apapun,” paparnya. 

Joko sangat berharap agar program yang dikelola oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan ini dapat terus dijalankan, mengingat manfaatnya yang begitu banyak tiada batas untuk masyarakat. Sebagai rasa syukur atas manfaat yang telah dirasakannya itu, Joko pun turut menyosialisasikan program JKN-KIS kepada keluarga, kerabat dan semua orang yang dikenalnya. 

"Saya mengajak semua keluarga dan kerabat saya, anak serta mantu saya serta orang lain yang saya temui untuk ikut serta sebagai program JKN-KIS ini. Saya tidak mendapat apapun dari BPJS Kesehatan, ini murni semata-mata karena saya ingin orang lain merasakan juga manfaat program JKN-KIS yang banyak berjasa untuk keluarga saya ini. Semoga kedepannya, program JKN-KIS terus dijalankan oleh Pemerintah demi kesehatan seluruh penduduk di bumi pertiwi ini," katanya, menambahkan. (ar/qa)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020