Aktor Indonesia Reza Rahardian mengatakan dirinya merasa senang dan bersemangat tentang produksi film Indonesia yang sudah mulai kembali dilakukan dengan tetap protokol kesehatan ketat saat syuting.
"Syuting rasanya lebih aman, ketat, dan lebih sehat, walaupun memang produser harus cost more buat produksi. Tapi, what can we do, karena itu adalah protokol yang harus dipatuhi sekarang," kata Reza melalui siaran Instagram Live bersama aktris Laura Basuki, Kamis.
Pemain film "Imperfect" itu juga merasa lebih tenang melihat para pekerja kreatif termasuk film sudah mulai bisa berkarya bersama-sama kembali.
Baca juga: Reza Rahadian dan Prilly Latuconsina main "My Lecturer, My Husband"?
"Melihat begitu banyak produksi untuk layanan OTT (over the top) yang sekarang dibuat, it makes me happy," ujar Reza.
"Dan dengan banyak orang yang bisa kembali mendapatkan pekerjaan, bisa bekerja dan mempersiapkan sesuatu, itu menenangkan jiwa rasanya," imbuhnya.
Di sisi lain, Reza mengungkapkan bahwa dirinya sudah mulai menyelesaikan sejumlah "utang" produksi atau syuting film-film yang sebelumnya tertunda karena pandemi.
"(Proyek) Yang tertunda sudah dibayar semua, sudah mulai nyaris selesai, terutama yang harus di tahun ini dan sebelumnya memang mundur," kata Reza.
"Dan di tahun 2021 akan mulai project-project baru dan mudah-mudahan cukup baik," jelas pemain film "Habibie & Ainun" itu menambahkan.
Baca juga: Cerita di balik tampilan urakan Reza Rahadian di "Toko Barang Mantan"
Di sisi lain, selain dimulainya kembali produksi film dengan sejumlah pembatasan dan protokol kesehatan ketat, sejumlah kegiatan yang berkaitan dengan sinema juga mulai berjalan lagi di Indonesia.
Beberapa bioskop mulai dibuka di sejumlah wilayah dengan okupansi yang dibatasi sebanyak 25-50 persen. Selain pembatasan kapasitas di dalam auditorium, ada juga penerapan protokol kesehatan mulai dari penggunaan masker, pengecekan suhu tubuh penonton, tracing, dan transaksi tanpa kontak.
Lalu, ada pula festival-festival film baik nasional maupun internasional yang digelar dengan sejumlah penyesuaian.
Di Indonesia sendiri, Korea Indonesia Film Festival (KIFF) dapat ditonton secara luring dan daring di layanan streaming resmi beberapa waktu lalu.
Akan hadir juga Europe on Screen (EoS) yang kembali hadir untuk ke-20 kalinya di Indonesia pada 16-30 November 2020 dan akan diadakan secara daring melalui situs Festival Scope.
Baca juga: "Toko Barang Mantan", cerita tentang merelakan masa lalu
Baca juga: Reza Rahadian rekomendasikan Raihaanun dalam film "Twivortiare" (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Syuting rasanya lebih aman, ketat, dan lebih sehat, walaupun memang produser harus cost more buat produksi. Tapi, what can we do, karena itu adalah protokol yang harus dipatuhi sekarang," kata Reza melalui siaran Instagram Live bersama aktris Laura Basuki, Kamis.
Pemain film "Imperfect" itu juga merasa lebih tenang melihat para pekerja kreatif termasuk film sudah mulai bisa berkarya bersama-sama kembali.
Baca juga: Reza Rahadian dan Prilly Latuconsina main "My Lecturer, My Husband"?
"Melihat begitu banyak produksi untuk layanan OTT (over the top) yang sekarang dibuat, it makes me happy," ujar Reza.
"Dan dengan banyak orang yang bisa kembali mendapatkan pekerjaan, bisa bekerja dan mempersiapkan sesuatu, itu menenangkan jiwa rasanya," imbuhnya.
Di sisi lain, Reza mengungkapkan bahwa dirinya sudah mulai menyelesaikan sejumlah "utang" produksi atau syuting film-film yang sebelumnya tertunda karena pandemi.
"(Proyek) Yang tertunda sudah dibayar semua, sudah mulai nyaris selesai, terutama yang harus di tahun ini dan sebelumnya memang mundur," kata Reza.
"Dan di tahun 2021 akan mulai project-project baru dan mudah-mudahan cukup baik," jelas pemain film "Habibie & Ainun" itu menambahkan.
Baca juga: Cerita di balik tampilan urakan Reza Rahadian di "Toko Barang Mantan"
Di sisi lain, selain dimulainya kembali produksi film dengan sejumlah pembatasan dan protokol kesehatan ketat, sejumlah kegiatan yang berkaitan dengan sinema juga mulai berjalan lagi di Indonesia.
Beberapa bioskop mulai dibuka di sejumlah wilayah dengan okupansi yang dibatasi sebanyak 25-50 persen. Selain pembatasan kapasitas di dalam auditorium, ada juga penerapan protokol kesehatan mulai dari penggunaan masker, pengecekan suhu tubuh penonton, tracing, dan transaksi tanpa kontak.
Lalu, ada pula festival-festival film baik nasional maupun internasional yang digelar dengan sejumlah penyesuaian.
Di Indonesia sendiri, Korea Indonesia Film Festival (KIFF) dapat ditonton secara luring dan daring di layanan streaming resmi beberapa waktu lalu.
Akan hadir juga Europe on Screen (EoS) yang kembali hadir untuk ke-20 kalinya di Indonesia pada 16-30 November 2020 dan akan diadakan secara daring melalui situs Festival Scope.
Baca juga: "Toko Barang Mantan", cerita tentang merelakan masa lalu
Baca juga: Reza Rahadian rekomendasikan Raihaanun dalam film "Twivortiare" (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020