PT Perkebunan Nusantara XI meminta Kepolisian Daerah Jawa Timur untuk bekerja sama dalam pengelolaan dan keamanan aset perkebunan, karena telah menjadi perhatian manajemen sebagai upaya mendukung performa korporasi.

Direktur PTPN XI R Tulus Panduwidjaja dalam keterangan persnya di Surabaya, Selasa, mengakui bahwa aset perkebunan, terutama PTPN XI tersebar di beberapa kabupaten dan kota di Jawa Timur.

Keberadaannya, kata dia, sangat mendukung performa korporasi, di antaranya lahan tebu HGU dan pabrik gula.

"Untuk itu dari sisi pengamanan sangat perlu bekerja sama dengan aparat kepolisian mengantisipasi agar proses produksi tidak terganggu," kata Tulus usai audiensi dengan Kapolda Jatim.

Ia mengatakan aset di Pabrik Gula (PG) Assembagoes, PG Djatiroto, dan PG Semboro merupakan yang terluas sehingga membutuhkan perhatian.

"Terlebih lagi program PMN modernisasi dan peningkatan kapasitas ada di Assembagoes dan Djatiroto. Kami, menjalankan amanah untuk mengelola dan menjaga aset negara tersebut untuk proses produksi sebagai upaya mendukung ketahanan pangan nasional," ujarnya.

Sementara itu, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Mohammad Fadil Imran mengatakan pihaknya akan segera menindaklanjuti dengan perjanjian kerja sama dalam pengawalan aset dan kegiatan produksi.

Hal ini, karena BUMN Perkebunan sebagai salah satu sumber pendapatan negara, sehingga daerah perkebunan tebu, tembakau dan tanaman lain perlu mendapat perhatian dalam pengelolaan dan pengamanan.

Fadil juga mengamati terkait carut marutnya pergulaan, yakni antara gula rafinasi dan gula produk lokal sehingga berharap adanya kerja sama ini bisa terkelola maksimal.

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020