PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) mengungkapkan bahwa penyaluran dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) realisasinya sudah mencapai 97 persen dari target.
"Untuk target sudah 97 persen tercapai. Nominal untuk PEN kami dapat target Rp2 triliun, ini 97 persen tersalurkan. (Semoga) bisa naik jadi Rp4 triliun," kata Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Bank Jatim Erdianto Sigid Cahyono saat di Kediri, Selasa.
Baca juga: Bank Jatim gandeng Pemprov salurkan dana PEN Rp2,57 triliun.
Ia mengatakan kinerja dari Bank Jatim saat ini juga cukup baik, yang terbukti Bank Jatim mendapatkan penghargaan dari CNBC Indonesia Award dalam kategori "The Most Profitable Regional Bank". Bank Jatim dinilai berhasil mempertahankan kinerja positif dan pertumbuhan laba.
"Alhamdulillah kalau dari sisi kinerja, kami bahkan dapat penghargaan dari CNBC kategori The Most Profitable Regional Bank. Penghargaan ini sangat luar biasa, karena tidak semua bank dapat," ujar dia.
Baca juga: Realisasi penyerapan PEN capai Rp192,53 triliun
Ia juga menambahkan dari sisi angka kinerja juga tetap on the track atau aman. NPL (Non Performing Loan) dari Bank Jatim juga masih terkendala. Sesuai dengan aturan OJK dan pemerintah, restrukturisasi juga tetap dilayani.
"NPL di bawah 5 persen. Salah satunya untuk yang terdampak restrukturisasi. Untuk penyaluran tetap fokus pada penyaluran pinjaman, tidak ada istilah kami berhenti memberi pinjaman tapi tetap 'prudential banking' (hati-hati) kami perhatikan," kata dia.
Pandemik COVID-19 selain berdampak pada kesehatan manusia juga berdampak terhadap memburuk-nya sistem keuangan yang ditunjukkan dengan penurunan berbagai aktivitas ekonomi domestik.
Dengan melambat-nya pertumbuhan ekonomi nasional, penurunan penerimaan negara, peningkatan belanja negara dan pembiayaan, pemerintah berusaha melakukan penyelamatan kesehatan dan perekonomian nasional. Menghadapi permasalahan tersebut, kini pemerintah mengambil kebijakan pemulihan ekonomi nasional.
Program PEN ditujukan untuk membantu meningkatkan daya beli masyarakat serta memulihkan perekonomian Indonesia secara keseluruhan. Hal itu dimulai dari rumah tangga masyarakat yang paling rentan lalu berlanjut ke sektor usaha (UMKM). Dengan adanya program PEN diharapkan adanya pertumbuhan ekonomi.
Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman di Surabaya mengungkapkan bahwa penyaluran itu dilakukan di beberapa kabupaten/kota di Jawa Timur, seperti Lumajang, Probolinggo, Pasuruan, Sumenep, Pamekasan, Blitar, Magetan, Jombang, Trenggalek, dan Pacitan.
Untuk mekanisme penyaluran dana PEN dilakukan dengan dua pola yaitu direct loan dan two step loan yang disalurkan pada sektor UMKM, konsumsi dan korporasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Untuk target sudah 97 persen tercapai. Nominal untuk PEN kami dapat target Rp2 triliun, ini 97 persen tersalurkan. (Semoga) bisa naik jadi Rp4 triliun," kata Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Bank Jatim Erdianto Sigid Cahyono saat di Kediri, Selasa.
Baca juga: Bank Jatim gandeng Pemprov salurkan dana PEN Rp2,57 triliun.
Ia mengatakan kinerja dari Bank Jatim saat ini juga cukup baik, yang terbukti Bank Jatim mendapatkan penghargaan dari CNBC Indonesia Award dalam kategori "The Most Profitable Regional Bank". Bank Jatim dinilai berhasil mempertahankan kinerja positif dan pertumbuhan laba.
"Alhamdulillah kalau dari sisi kinerja, kami bahkan dapat penghargaan dari CNBC kategori The Most Profitable Regional Bank. Penghargaan ini sangat luar biasa, karena tidak semua bank dapat," ujar dia.
Baca juga: Realisasi penyerapan PEN capai Rp192,53 triliun
Ia juga menambahkan dari sisi angka kinerja juga tetap on the track atau aman. NPL (Non Performing Loan) dari Bank Jatim juga masih terkendala. Sesuai dengan aturan OJK dan pemerintah, restrukturisasi juga tetap dilayani.
"NPL di bawah 5 persen. Salah satunya untuk yang terdampak restrukturisasi. Untuk penyaluran tetap fokus pada penyaluran pinjaman, tidak ada istilah kami berhenti memberi pinjaman tapi tetap 'prudential banking' (hati-hati) kami perhatikan," kata dia.
Pandemik COVID-19 selain berdampak pada kesehatan manusia juga berdampak terhadap memburuk-nya sistem keuangan yang ditunjukkan dengan penurunan berbagai aktivitas ekonomi domestik.
Dengan melambat-nya pertumbuhan ekonomi nasional, penurunan penerimaan negara, peningkatan belanja negara dan pembiayaan, pemerintah berusaha melakukan penyelamatan kesehatan dan perekonomian nasional. Menghadapi permasalahan tersebut, kini pemerintah mengambil kebijakan pemulihan ekonomi nasional.
Program PEN ditujukan untuk membantu meningkatkan daya beli masyarakat serta memulihkan perekonomian Indonesia secara keseluruhan. Hal itu dimulai dari rumah tangga masyarakat yang paling rentan lalu berlanjut ke sektor usaha (UMKM). Dengan adanya program PEN diharapkan adanya pertumbuhan ekonomi.
Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman di Surabaya mengungkapkan bahwa penyaluran itu dilakukan di beberapa kabupaten/kota di Jawa Timur, seperti Lumajang, Probolinggo, Pasuruan, Sumenep, Pamekasan, Blitar, Magetan, Jombang, Trenggalek, dan Pacitan.
Untuk mekanisme penyaluran dana PEN dilakukan dengan dua pola yaitu direct loan dan two step loan yang disalurkan pada sektor UMKM, konsumsi dan korporasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020