Pemerintah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur mengalokasikan anggaran Rp15 miliar untuk penanganan pandemi COVID-19 pada 2021.
Bupati Tulungagung Maryoto Birowo di Tulungagung, Minggu, menjelaskan rancangan anggaran penanganan COVID-19 itu masih bersifat sementara.
Besaran alokasi bisa berubah seiring dengan waktu dan menyesuaikan kebutuhan, baik dalam hal penanganan dan penanggulangan dampak pandemi maupun berkaitan dengan jaring pengaman sosial, ekonomi, serta sosialisasi pencegahan persebaran pandemi corona jenis baru itu di masyarakat
"Sementara kita program 15 miliar (rupiah, red.), tahun lalu kita anggarkan Rp506 miliar, katanya.
Saat ini penyebaran COVID-19 di Tulungagung sudah kian terkendali. Protokol kesehatan yang sudah berjalan baik harus dilanjutkan. Kebiasaan warga memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak (3M) merupakan langkah paling efektif dalam mengendalikan penyebaran virus.
“Mudah-mudahan COVID-19 di Tulungagung segera selesai,” katanya.
Oleh karenanya, pihaknya lebih fokus pada pemulihan ekonomi pascapandemi COVID-19.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tulungagung Tahun 2021 diperkirakan turun hingga ratusan miliar rupiah.
Penurunan ini disebabkan berkurangnya DAU (Dana Alokasi Umum) dan DAK (Dana Alokasi Khusus) dari pemerintah pusat.
"Tahun Anggaran 2020 sebesar Rp2.583.354.920.105,88, kemudian tahun ini Rp2.388.656.720.478,00. Penurunan sekitar Rp300 miliar," katanya.
Pandemi COVID-19 selama ini dituding sebagai penyebab berkurangnya RAPBD Tulungagung TA 2021.
Pasalnya DAK dan DAU dari pemerintah pusat bagi Tulungagung berkurang drastis.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Bupati Tulungagung Maryoto Birowo di Tulungagung, Minggu, menjelaskan rancangan anggaran penanganan COVID-19 itu masih bersifat sementara.
Besaran alokasi bisa berubah seiring dengan waktu dan menyesuaikan kebutuhan, baik dalam hal penanganan dan penanggulangan dampak pandemi maupun berkaitan dengan jaring pengaman sosial, ekonomi, serta sosialisasi pencegahan persebaran pandemi corona jenis baru itu di masyarakat
"Sementara kita program 15 miliar (rupiah, red.), tahun lalu kita anggarkan Rp506 miliar, katanya.
Saat ini penyebaran COVID-19 di Tulungagung sudah kian terkendali. Protokol kesehatan yang sudah berjalan baik harus dilanjutkan. Kebiasaan warga memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak (3M) merupakan langkah paling efektif dalam mengendalikan penyebaran virus.
“Mudah-mudahan COVID-19 di Tulungagung segera selesai,” katanya.
Oleh karenanya, pihaknya lebih fokus pada pemulihan ekonomi pascapandemi COVID-19.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tulungagung Tahun 2021 diperkirakan turun hingga ratusan miliar rupiah.
Penurunan ini disebabkan berkurangnya DAU (Dana Alokasi Umum) dan DAK (Dana Alokasi Khusus) dari pemerintah pusat.
"Tahun Anggaran 2020 sebesar Rp2.583.354.920.105,88, kemudian tahun ini Rp2.388.656.720.478,00. Penurunan sekitar Rp300 miliar," katanya.
Pandemi COVID-19 selama ini dituding sebagai penyebab berkurangnya RAPBD Tulungagung TA 2021.
Pasalnya DAK dan DAU dari pemerintah pusat bagi Tulungagung berkurang drastis.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020