Pusat Demokrasi dan Hak Asasi Manusia (PusdeHAM) mengeluarkan hasil surveinya di Pilkada Surabaya 2020 dengan menyebut Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Armuji unggul 6 persen dibanding lawannya, Machfud Arifin dan Mujiaman.

Peneliti PusdeHAM Andik menjelaskan di Surabaya, Minggu, mengatakan survei PusdeHAM ini dilakukan pada awal Oktober 2020 dengan jumlah responden 1.000 orang dan margin of error plus-minus 3 persen. Responden diambil di seluruh kecamatan di Kota Surabaya dengan metode sampling acak bertingkat.

"Sebenarnya Eri-Armuji ini kan bisa dibilang relatif baru, kalah start dibanding Pak Machfud yang sudah gebyar sejak awal tahun. Tapi dari hasil survei terlihat, kesolidan dan beberapa faktor lain tampak menonjol sehingga Eri-Armuji bergerak menyalip Pak Machfud setelah diumumkan," ujar Andik.

Andik mengatakan ada beberapa faktor utama kenapa paslon Eri-Armudji unggul 6 persen dibanding lawannya Machfud Arifin-Mujiaman yakni karena faktor Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, lalu sosok Eri Cahyadi dan Armuji sendiri dan mesin PDI Perjuangan yang sangat solid.

Menurut dia, Risma effect yang kini masih menjabat wali kota Surabaya berhasil memberikan pengaruh kepada masyarakat untuk memilih Eri-Armuji. Berbagai keberhasilan yang telah ditorehkan Risma selama menjabat wali kota hampir 10 tahun ini adalah garansinya.

"Selama ini banyak gagasan yang berhasil dikeluarkan Bu Risma dan berhasil memimpin Surabaya dengan baik. Gagasan-gagasan itu ke depan harus bisa diteruskan. Nah, orang yang dianggap paling bisa meneruskan gagasan itu adalah Eri Cahyadi, yang cukup lama menjabat Kepala Bappeko (Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota) Surabaya. Eri dianggap orang yang tahu persis gagasan Bu Risma tersebut," katanya.

Tagline "Meneruskan Kebaikan" yang dipasang di baliho, lanjut Andik, sangat tepat dan memberikan pengaruh besar terhadap pemilih yang akhirnya menjatuhkan pilihannya pada Eri-Armudji.

"Bu Risma salah satu faktor penting yang berkontribusi memberikan suara untuk Eri-Armuji," katanya.

Faktor lainnya adalah sosok Eri Cahyadi dan Armudji. Kedua orang ini dianggap sangat berpengalaman dibidangnya masing-masing. Eri merupakan Aparatur Sipil Negera (ASN) Pemkot Surabaya yang tentunya sangat paham birokrasi di Surabaya.

Eri, kata dia, dianggap yang paham betul bagaimana ide-ide pembangunan di Kota Pahlawan, karena jabatan terakhirnya adalah Kepala Bappeko Surabaya. Selain itu juga pernah menjabat di beberapa jabatan strategis lainnya.

Sedangkan sosok Armuji, merupakan politisi senior PDI Perjuangan yang telah lama duduk di kursi DPRD. "Tentunya Pak Armuji memiliki basis dukungan yang kuat di akar rumput. Orang sudah banyak mengetahui sepak terjang Pak Armuji sebagai wakil rakyat," katanya.

Sementara faktor mesin partai PDI Perjuangan, kata Andi, sudah tidak perlu diragukan lagi. Mereka sudah pasti akan bekerja keras dan kompak untuk memenangkan Pilkada Surabaya. Hal itu sudah terbukti pada pilkada-pilkada sebelumnya.

"Mesin PDI Perjuangan Surabaya sangat solid. Mereka bekerja keras bersama," katanya.

Diketahui Pilkada Surabaya 2020 diikuti pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Armuji. Paslon nomor urut 1 tersebut diusung oleh PDI Perjuangan dan didukung oleh PSI.

Selain itu mereka juga mendapatkan tambahan kekuatan dari enam partai politik non parlemen, yakni Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Hanura, Partai Berkarya, PKPI, dan Partai Garuda.

Sedangkan pasangan Machfud Arifin-Mujiaman dengan nomor urut 2 diusung koalisi delapan partai yakni PKB, PPP, PAN, Golkar, Gerindra, PKS, Demokrat dan Partai Nasdem serta didukung partai non-parlemen yakni Partai Perindo.

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020