Universitas Bhayangkara (Ubhara) menggelar webinar, Sabtu bersama tim riset alumni dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi Ubhara untuk menyosialisasikan program kampus merdeka yang digagas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim. 

Rektor Ubhara, Edy Prawoto mengatakan kegiatan webinar ini menjadi cerminan kolaborasi yang aktif dari alumni. Apalagi ada hasil riset Tracer Study alumni FEB tahun 2020 yang menjadi bekal mempermudah magang mahasiswa.

"Kegiatan ini menjadi bukti alumni ikut membangun perguruan tinggi. Jadi kami sinergikan dengan alumni bagaimana program kampus merdeka sehingga bisa dirasakan masyarakat," ujarnya.

Dikatakan Edy, konsep kampus merdeka menuntut pembelajaran lebih banyak di luar kelas, sehingga mahasiswa hanya empat semester menempuh materi di jurusannya.

Untuk mempersiapkan kampus merdeka, saat ini Ubhara sedang menyesuaikan kurikulum dan kemampuan dosen.

"Kebijakan lama identik tatap muka, dengan kampus merdeka ini belajar tidak harus tatap muka bisa dari tempat yang jauh. Rencananya pembelajaran tatap muka tidak akan sampai 25 persen," katanya.

Sisanya, mahasiswa bisa mengambil materi dari jurusan lain sesuai minatnya atau memperpanjang masa magang.

Sementara itu Wakil Rektor III Ubhara Ismail menambahkan saat ini pihaknya sedang menyusun kurikulum untuk konsep kampus merdeka di tahun ajaran 2021.

"Dengan program kampus merdeka, mahasiswa hanya mengambil materi empat semester di jurusannya. Sisanya mereka mengambil materi lintas jurusan atau di dunia kerja," katanya.

Selain itu, pengambilan sistem kredit semester akan disesuaikan dengan minat siswa tanpa terpaku paket yang diberikan lembaga.

"Sehingga mahasiswa lebih bergairah dengan perkuliahan karena sesuai dengan minatnya," ujarnya. (*)
 

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020