Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Blitar, Jawa Timur, berencana melibatkan lima panelis dalam debat publik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020 sesi pertama yang diselenggarakan pada Rabu (21/10).

"Panelisnya ada lima. Mereka tokoh masyarakat, akademisi. Mereka sesuai keilmuan, ketokohan, jadi sesuai bidang masing masing, tapi untuk nama kami belum bisa sebut," kata Anggota Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM KPU Kota Blitar Rangga Bisma Aditya di Blitar, Senin.

Ia mengatakan, sesuai dengan jadwal, KPU Kota Blitar akan menyelenggarakan debat publik pertama pada Rabu (21/10) di Gedung Kesenian Aryo Blitar. Di debat kandidat sesi pertama, akan mengambil tema tentang kesejahteraan rakyat. Berbagai hal tentang kesejahteraan rakyat menjadi fokus dalam debat tersebut.

Di debat itu, lanjut dia, akan berlangsung selama 120 menit. Di debat publik pertama juga akan dilakukan debat terbuka selama 4 menit. Masing-masing calon memberikan pertanyaan dan langsung dijawab secara terbuka dengan bebas. Setelah selesai, dilanjutkan dengan sesi lainnya termasuk tanya jawab oleh panelis.

Sedangkan, untuk debat kedua, Rangga mengatakan akan berlangsung pada 10 November 2020. Di debat sesi kedua, akan mengambil tema tentang tata kelola pemerintah, kebijakan publik, pelayanan publik.

Untuk debat ketiga, direncanakan akan berlangsung pada 24 November 2020 dengan tema ekonomi, yang membahas tentang pembangunan UMKM, infrastruktur, termasuk pariwisata, hingga pengembangan ekonomi kreatif.

Namun, ia menyebut setiap debat akan dibuat model berbeda. Nantinya, akan dibuat konsep pertanyaan dari masyarakat yang ditayangkan lewat video. Nantinya, akan dibuat sayembara masyarakat bisa bertanya dan divideokan dan nantinya harus dijawab oleh peserta debat publik.

Untuk selanjutnya, debat juga akan menggunakan bahasa jawa. Hal itu sebagai wujud kearifan lokal, sehingga lebih dekat dengan masyarakat yang merupakan pemilih dalam Pilkada 2020.

Rangga juga menegaskan, setiap debat nanti jumlah panelis juga akan sama, namun untuk panelisnya juga tergantung tingkat keilmuan masing-masing. Hal itu juga disesuaikan dengan tema dari debat publik.

Untuk jumlah peserta yang bisa masuk di area debat publik, Rangga mengatakan dibatasi demi mematuhi protokol kesehatan. Selain empat orang yang merupakan peserta pilkada, yakni dua pasangan calon Wali Kota dan calon Wakil Wali Kota Blitar, juga dua orang dari Bawaslu Kota Blitar, dua orang perwakilan tim kampanye, panelis, moderator serta dari KPU Kota Blitar.

Ia berharap pelaksanaan debat publik yang dijadwalkan bisa berlangsung dengan tertib dan lancar dan semua peserta mematuhi protokol kesehatan yang berlaku demi mencegah COVID-19.

Sementara itu, di Kota Blitar, KPU juga sudah menetapkan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) yang sebanyak 114.890 orang pemilih yang tersebar di tiga kecamatan wilayah Kota Blitar. Aspirasi mereka akan diberikan pada 259 tempat pemungutan suara (TPS).

Di Kota Blitar, pilkada akan diikuti dua pasangan calon kepala daerah, yakni petahana Wali Kota Blitar Santoso yang bergandengan dengan calon Wakil Wali Kota Blitar Tjutjuk Sunario dan pasangan Henry Pradipta Anwar-Yasin Hermanto.

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020