Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi yang merupakan kolega lama Bupati Abdullah Azwar Anas berkunjung ke Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (16/10) malam.
Pertemuan Zainut dengan Azwar Anas menjadi momen bernostalgia saat mereka berdua melakukan perjalanan ke Banyuwangi di era 90-an.
"Dulu, awal ke Banyuwangi susah sekali. Diajak Pak Anas untuk sebuah acara, naik bus dari Surabaya harus turun Jember. Setelah itu naik bus lagi ke Banyuwangi, susah pokoknya," kata Zainut yang disambut tawa oleh Bupati Anas di Kabupaten Banyuwangi.
Zainut dan Azwar Anas adalah kolega lama dan mereka sama-sama mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU).
Wakil Menteri Agama Zainut kunjungan kerja ke Banyuwangi selama dua hari, 16-17 Oktober 2020, dan melakukan pertemuan dengan sejumlah jajaran Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi.
"Sekarang ada pesawat ke Banyuwangi. Akses mudah sehingga membawa dampak menggerakkan ekonomi masyarakat. Setiap datang ke sinj, selalu saja ada yang berbeda dan itu pasti hal yang positif. Daerahnya bersih, pariwisatanya maju, UMKM-nya berkembang," tutur Zainut.
Kata Zainut, perubahan itu tidak terlepas dari semangat dan inovasi Bupati Anas yang ia kenal sejak menjadi mahasiswa.
"Anas yang saya kenal sejak dulu ya seperti itu semangatnya. Dan kemajuan Banyuwangi seperti ini patut disyukuri oleh semua rakyat Banyuwangi, terlebih segudang prestasi telah diperoleh Banyuwangi selama 10 tahun ini. Tolong rakyat Banyuwangi jaga prestasi ini," katanya.
Sementara itu, Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan bahwa prestasi yang banyak diraih Banyuwangi ini tak lepas dari kekompakan warga Banyuwangi, serta kerukunan antarumat yang selalu terjaga.
Pemkab Banyuwangi telah melakukan langkah-langkah untuk menjaga kekompakan antarumat beragama di daerahnya, salah satunya dengan cara melakukan pertemuan setiap tiga bulan sekali untuk berkoordinasi dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) guna memantapkan harmoni sosial.
"Hal ini kami prioritaskan, karena bagi kami pembangunan tidak hanya bentuk fisik, namun kerukunan masyarakat harus kita jaga sebagai modal sosial membangun daerah," ujar Anas. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Pertemuan Zainut dengan Azwar Anas menjadi momen bernostalgia saat mereka berdua melakukan perjalanan ke Banyuwangi di era 90-an.
"Dulu, awal ke Banyuwangi susah sekali. Diajak Pak Anas untuk sebuah acara, naik bus dari Surabaya harus turun Jember. Setelah itu naik bus lagi ke Banyuwangi, susah pokoknya," kata Zainut yang disambut tawa oleh Bupati Anas di Kabupaten Banyuwangi.
Zainut dan Azwar Anas adalah kolega lama dan mereka sama-sama mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU).
Wakil Menteri Agama Zainut kunjungan kerja ke Banyuwangi selama dua hari, 16-17 Oktober 2020, dan melakukan pertemuan dengan sejumlah jajaran Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi.
"Sekarang ada pesawat ke Banyuwangi. Akses mudah sehingga membawa dampak menggerakkan ekonomi masyarakat. Setiap datang ke sinj, selalu saja ada yang berbeda dan itu pasti hal yang positif. Daerahnya bersih, pariwisatanya maju, UMKM-nya berkembang," tutur Zainut.
Kata Zainut, perubahan itu tidak terlepas dari semangat dan inovasi Bupati Anas yang ia kenal sejak menjadi mahasiswa.
"Anas yang saya kenal sejak dulu ya seperti itu semangatnya. Dan kemajuan Banyuwangi seperti ini patut disyukuri oleh semua rakyat Banyuwangi, terlebih segudang prestasi telah diperoleh Banyuwangi selama 10 tahun ini. Tolong rakyat Banyuwangi jaga prestasi ini," katanya.
Sementara itu, Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan bahwa prestasi yang banyak diraih Banyuwangi ini tak lepas dari kekompakan warga Banyuwangi, serta kerukunan antarumat yang selalu terjaga.
Pemkab Banyuwangi telah melakukan langkah-langkah untuk menjaga kekompakan antarumat beragama di daerahnya, salah satunya dengan cara melakukan pertemuan setiap tiga bulan sekali untuk berkoordinasi dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) guna memantapkan harmoni sosial.
"Hal ini kami prioritaskan, karena bagi kami pembangunan tidak hanya bentuk fisik, namun kerukunan masyarakat harus kita jaga sebagai modal sosial membangun daerah," ujar Anas. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020