Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menerima hibah peralatan pembangkit energi baru terbarukan dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Ketenagalistrikan Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (P3TKEBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Kepala P3TKEBTKE Kementerian ESDM Chrisnawan Anditya di Malang, Jumat, menjelaskan kerja sama ini diawali dengan ditandatanganinya nota kesepahaman antara Balitbang Departemen ESDM dan UMM pada 2006 tentang penelitian dan pengembangan energi dan sumber daya mineral.
"Selanjutnya ditindaklanjuti dengan nota kesepahaman pada September 2006, yakni tentang pengembangan Energi Terbarukan dalam rangka percepatan implementasi Perpres No 5 tahun 2006, untuk mendorong penggunaan energi baru terbarukan," kata Crisnawan di kampus III UMM.
Hibah Barang Milik Negara (BMN) yang diserahkan, yakni tiga unit instalasi dan satu unit peralatan serta mesin pembangkit energi baru terbarukan yang diserahkan di kampus III UMM itu digunakan untuk kegiatan penelitian dan konservasi energi.
BMN yang diserahkan tersebut, berupa 1 unit Instalasi PLTM Kapasitas Kecil, Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) lainnya, Instalasi PLTS Kapasitas Kecil, serta Gas Regulator.
Dengan diserahkannya hibah BMN tersebut, kewajiban penatausahaan, penggunaan, pengelolaan, penyimpanan, pengamanan, pengawasan, dan pemeliharaan serta segala risiko yang timbul menjadi tanggung jawab Pimpinan Pusat Muhammadiyah dalam hal ini dikelola UMM.
Sementara itu, Rektor UMM Dr Fauzan mengatakan PLTMH di Sengkaling dalam kondisi berfungsi dengan total daya terpasang sekitar 122 KVA. Saat ini, PLTMH tersebut juga masih digunakan untuk pasokan listrik di gedung Rusunawa 1, Rusunawa 2 dan Rumah Bali yang dihuni oleh 655 mahasiswa.
PLTMH ini memanfaatkan lintasan Bendungan Sengkaling melalui saluran irigasi Sengkaling. PLTMH ini juga membantu memenuhi kebutuhan listrik di kampus UMM.
Selain kegiatan pembangunan, juga dilakukan beberapa tahapan penelitian bersama antara P3TKEBTKE dengan UMM pada tahun 2008-2011. Salah satunya adalah evaluasi uji kinerja dan pengembangan fungsi dari infrastruktur energi.
Kerja sama dalam pengembangan instalasi pembangkit listrik tersebut, selain digunakan untuk sarana pembelajaran dalam praktik kerja lapangan dan penelitian tugas akhir mahasiswa, juga dimanfaatkan untuk memenuhi pasokan listrik di Kampus Putih UMM.
"Semoga dengan penyerahan hibah ini akan lebih meningkatkan pemanfaatan dan pemantapan aset BMN tersebut, untuk kelancaran kegiatan pembelajaran mahasiswa di UMM serta menjadi titik tolak kerja sama yang lain di periode selanjutnya," kata Fauzan.
Dalam kesempatan ini juga diselenggarakan kuliah tamu yang menghadirkan Dr Dadan Kusdiana, Kepala Badan Litbang ESDM yang mengusung tema "Peran Generasi Milenial dalam Mendorong Pengembangan Energi Baru Terbarukan di Indonesia".*
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Kepala P3TKEBTKE Kementerian ESDM Chrisnawan Anditya di Malang, Jumat, menjelaskan kerja sama ini diawali dengan ditandatanganinya nota kesepahaman antara Balitbang Departemen ESDM dan UMM pada 2006 tentang penelitian dan pengembangan energi dan sumber daya mineral.
"Selanjutnya ditindaklanjuti dengan nota kesepahaman pada September 2006, yakni tentang pengembangan Energi Terbarukan dalam rangka percepatan implementasi Perpres No 5 tahun 2006, untuk mendorong penggunaan energi baru terbarukan," kata Crisnawan di kampus III UMM.
Hibah Barang Milik Negara (BMN) yang diserahkan, yakni tiga unit instalasi dan satu unit peralatan serta mesin pembangkit energi baru terbarukan yang diserahkan di kampus III UMM itu digunakan untuk kegiatan penelitian dan konservasi energi.
BMN yang diserahkan tersebut, berupa 1 unit Instalasi PLTM Kapasitas Kecil, Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) lainnya, Instalasi PLTS Kapasitas Kecil, serta Gas Regulator.
Dengan diserahkannya hibah BMN tersebut, kewajiban penatausahaan, penggunaan, pengelolaan, penyimpanan, pengamanan, pengawasan, dan pemeliharaan serta segala risiko yang timbul menjadi tanggung jawab Pimpinan Pusat Muhammadiyah dalam hal ini dikelola UMM.
Sementara itu, Rektor UMM Dr Fauzan mengatakan PLTMH di Sengkaling dalam kondisi berfungsi dengan total daya terpasang sekitar 122 KVA. Saat ini, PLTMH tersebut juga masih digunakan untuk pasokan listrik di gedung Rusunawa 1, Rusunawa 2 dan Rumah Bali yang dihuni oleh 655 mahasiswa.
PLTMH ini memanfaatkan lintasan Bendungan Sengkaling melalui saluran irigasi Sengkaling. PLTMH ini juga membantu memenuhi kebutuhan listrik di kampus UMM.
Selain kegiatan pembangunan, juga dilakukan beberapa tahapan penelitian bersama antara P3TKEBTKE dengan UMM pada tahun 2008-2011. Salah satunya adalah evaluasi uji kinerja dan pengembangan fungsi dari infrastruktur energi.
Kerja sama dalam pengembangan instalasi pembangkit listrik tersebut, selain digunakan untuk sarana pembelajaran dalam praktik kerja lapangan dan penelitian tugas akhir mahasiswa, juga dimanfaatkan untuk memenuhi pasokan listrik di Kampus Putih UMM.
"Semoga dengan penyerahan hibah ini akan lebih meningkatkan pemanfaatan dan pemantapan aset BMN tersebut, untuk kelancaran kegiatan pembelajaran mahasiswa di UMM serta menjadi titik tolak kerja sama yang lain di periode selanjutnya," kata Fauzan.
Dalam kesempatan ini juga diselenggarakan kuliah tamu yang menghadirkan Dr Dadan Kusdiana, Kepala Badan Litbang ESDM yang mengusung tema "Peran Generasi Milenial dalam Mendorong Pengembangan Energi Baru Terbarukan di Indonesia".*
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020