Universitas Surabaya (Ubaya)  dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia (World Food Day) yang jatuh pada 16 Oktober 2020,  membagikan starter kit untuk berkebun ke warga sekitar kampus di Surabaya, Kamis. 

Salah satu anggota tim Pusat Pemberdayaan Komunitas Perkotaan (Pusdakota) Ubaya Rizal Ahmad Ramadhanny mengatakan pembagian starter kit berkebun berupa bibit sayur dan buah kepada warga pada di Balai RW 07 Mejoyo, Kali rungkut, Surabaya merupakan bagian dari gerakan menanam mandiri di pekarangan rumah.

"Melalui peringatan ini, LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat) bersama Pusdakota Ubaya bergerak ingin mengajak warga untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pangan dengan mulai menanam sayur dan buah secara mandiri di pekarangan rumah," kata Rizal.

Tim Ubaya membagikan 30 starter kit berkebun yang terdiri dari bibit sayur dan buah, pot tanaman, media tanam berupa tanah dan pupuk, serta polybag.

"Bibit sayur dan buah yang diberikan kepada warga yaitu kangkung, bayam hijau, dan terong. Warga juga mendapatkan satu tanaman sayur atau buah yang sudah tumbuh dari kebun Ubaya Training Center (UTC)," ujarnya.

Beberapa tanaman yang dibagikan seperti sawi, daun bawang, pagoda, selada, kangkung, dan tomat.

Pemilihan bibit serta tanaman yang diberikan kepada warga, kata Rizal, merupakan hasil diskusi akan kebutuhan konsumsi dan kondisi warga setempat.

Aktivitas ini diharapkan menjadi alternatif menghilangkan rasa bosan selama pandemi di rumah. Selain itu, warga juga dapat memastikan kebutuhan nutrisi pangan diri sendiri atau keluarga.

"Kebiasaan ini dapat memberikan dampak keberlanjutan dalam menjaga ketahanan pangan di tengah pandemi seperti ini," katanya.

Apalagi, kebutuhan nutrisi dan ketersediaan pangan yang berkualitas saat pandemi merupakan hal penting untuk menjaga kesehatan serta meningkatkan daya tahan tubuh.

"Kegiatan ini juga membantu warga dalam mengoptimalkan lahan kosong di lingkungan sekitar dengan penanaman bibit sayur dan buah," ucapnya.

Ditambah lagi, aktivitas berkebun memiliki efek jangka panjang dalam menggerakkan sektor perekonomian warga yang terdampak pandemi melalui jual beli hasil panen.

"Nantinya, hasil panen tersebut bisa menjadi bahan pangan yang dapat diolah dan dikonsumsi oleh warga," kata Rizal.

Sementara itu, Ketua RT 4 Mejoyo, Kali Rungkut, Surabaya Anis Choiroti mengatakan sejak 2018 warga sudah menanam tanaman pangan. Kalau sayur kami sudah rutin menanam dan selama ini dipanen untuk dimakan sendiri.

"Inginnya kami bisa membudidayakan tanaman yang bisa dipasarkan di luar RT juga. Dengan kegiatan Ubaya setidaknya bisa lebih banyak warga yang sadar akan perlunya berkebun untuk ketahanan pangan karena sosialisasi dan pembagian bibit yang merata pada seluruh warga," katanya. (*)

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020