Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mulai menyalurkan Bantuan Sosial Tunai (BST) tahap ketujuh dari Kementerian Sosial kepada 45.071 keluarga penerima manfaat (KPM).
Anggaran yang dikucurkan dari pemerintah pusat hingga saat ini telah mencapai Rp135,213 miliar dan Banyuwangi juga akan memperoleh kuota tambahan penerima BST sebanyak 8.000 KPM.
"Alhamdulillah, bantuan dari pemerintah terus bergulir, harapan kami, KPM BST bisa memanfaatkan dengan baik. Tolong didahulukan untuk membeli kebutuhan pokok," kata Bupati Abdullah Azwar Anas, yang sebelumnya menyerahkan BST Kemensos di Kantor Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi.
Azwar Anas kembali mengingatkan kepada warga agar terus disiplin menerapkan protokol kesehatan, mengingat laju penyebaran COVID-19 di Banyuwangi masih cukup tinggi.
"Tetap jaga kesehatan dan jangan lupa pakai masker saat keluar rumah. Jangan jajan sembarangan di pinggir jalan, untuk yang sepuh-sepuh dan yang ada penyakit bawaan tolong diperhatikan khusus karena rentan bila terinfeksi Coronavirus," ucapnya.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Sosial Kabupaten Banyuwangi Lukman Hakim menyebutkan bahwa BST Kemensos tahap ketujuh ini disalurkan kepada 45.071 KPM, dan nominal tiap KPM mendapatkan Rp300.000 per bulan," katanya.
"Nominalnya memang berubah sejak penerimaan bulan Juli. Pada Gelombang I (April-Juni 2020), setiap KPM menerima Rp600.000per bulan, namun pada Gelombang II menerima Rp300.000 per bulan selama enam bulan, (Juli-Desember 2020).
"Ketentuan dari Kemensos, BST ini awalnya hanya sampai Juni, tapi karena pandemi belum berakhir, pemerintah pusat memperpanjang hingga Desember. Keluarga penerima manfaat juga diperluas sasarannya," ujar Lukman.
Ia menambahkan untuk penerimaan bulan November mendatang atau tahap kedelapan, Banyuwangi bakal mendapatkan tambahan kuota sekitar 8.000 KPM. Tambahan kuota ini, lanjut dia, sebagian besar adalah usulan lama, tapi karena NIK tidak cocok data mereka terblokir.
"Setelah diperbaiki datanya, kami ajukan kembali dan alhamdulillah disetujui Kemensos, sehingga total penerima untuk bulan November akan bertambah menjadi sekitar 53.000 KPM," paparnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Anggaran yang dikucurkan dari pemerintah pusat hingga saat ini telah mencapai Rp135,213 miliar dan Banyuwangi juga akan memperoleh kuota tambahan penerima BST sebanyak 8.000 KPM.
"Alhamdulillah, bantuan dari pemerintah terus bergulir, harapan kami, KPM BST bisa memanfaatkan dengan baik. Tolong didahulukan untuk membeli kebutuhan pokok," kata Bupati Abdullah Azwar Anas, yang sebelumnya menyerahkan BST Kemensos di Kantor Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi.
Azwar Anas kembali mengingatkan kepada warga agar terus disiplin menerapkan protokol kesehatan, mengingat laju penyebaran COVID-19 di Banyuwangi masih cukup tinggi.
"Tetap jaga kesehatan dan jangan lupa pakai masker saat keluar rumah. Jangan jajan sembarangan di pinggir jalan, untuk yang sepuh-sepuh dan yang ada penyakit bawaan tolong diperhatikan khusus karena rentan bila terinfeksi Coronavirus," ucapnya.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Sosial Kabupaten Banyuwangi Lukman Hakim menyebutkan bahwa BST Kemensos tahap ketujuh ini disalurkan kepada 45.071 KPM, dan nominal tiap KPM mendapatkan Rp300.000 per bulan," katanya.
"Nominalnya memang berubah sejak penerimaan bulan Juli. Pada Gelombang I (April-Juni 2020), setiap KPM menerima Rp600.000per bulan, namun pada Gelombang II menerima Rp300.000 per bulan selama enam bulan, (Juli-Desember 2020).
"Ketentuan dari Kemensos, BST ini awalnya hanya sampai Juni, tapi karena pandemi belum berakhir, pemerintah pusat memperpanjang hingga Desember. Keluarga penerima manfaat juga diperluas sasarannya," ujar Lukman.
Ia menambahkan untuk penerimaan bulan November mendatang atau tahap kedelapan, Banyuwangi bakal mendapatkan tambahan kuota sekitar 8.000 KPM. Tambahan kuota ini, lanjut dia, sebagian besar adalah usulan lama, tapi karena NIK tidak cocok data mereka terblokir.
"Setelah diperbaiki datanya, kami ajukan kembali dan alhamdulillah disetujui Kemensos, sehingga total penerima untuk bulan November akan bertambah menjadi sekitar 53.000 KPM," paparnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020