Puluhan alat peraga kampanye berupa baliho milik pasangan calon Bupati Sidoarjo, Jawa Timur nomor urut 2, Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor)-Subandi dirusak orang tidak dikenal.
Ketua Tim Pemenangan Paslon Gus Muhdlor-Subandi, Sullamul Hadi Nurmawan, Selasa mengatakan, perusakan baliho ini terjadi di beberapa lokasi dengan jumlah baliho yang dirusak mencapai puluhan.
"Saat ini Tim pemenangan paslon sedang melakukan inventarisasi kerusakan melalui Koordinator Kecamatan (Korcam)," katanya di Sidoarjo.
Ia mengemukakan, rupanya ada pihak yang risau dengan semakin besarnya dukungan rakyat kepada Gus Muhdlor dan Pak Subandi.
"Rupanya ada yang galau setelah melihat hasil survei jagoannya kalah. Akhirnya mereka main kasar seperti ini," ujar Gus Wawan, sapaan akrab Sullamul Hadi Nurmawan
Gus Wawan mengatakan, saat ini dukungan publik ke Gus Muhdlor-Subandi terus membesar karena hasil survei terbaru oleh lembaga independen juga menunjukkan, Gus Muhdlor-Subandi unggul dengan marjin yang cukup signifikan dibanding kandidat lain.
"Hasil ini membuat galau pihak-pihak tertentu, sehingga ada yang gelap mata dan melakukan perusakan terhadap baliho kami," tukasnya.
Meski mengalami kerugian, Gus Wawan mengatakan pihaknya akan tetap berusaha menjaga kondusifitas masa kampanye di Pilkada Sidoarjo. Namun, pihaknya juga akan melaporkan kepada pihak terkait seperti Bawaslu, KPU dan Kepolisian juga sebagai bentuk pengawalan terhadap proses demokrasi.
"Tapi kami tetap stay cool. Gus Muhdlor dan Pak Subandi tetap menginstruksikan kepada seluruh kader partai di barisan 02 dan relawan tidak terpancing, dan jangan merusak baliho kandidat lain. Namun kasus ini juga tidak boleh dianggap sepele. Kalau memang terbukti ada bentuk kesengajaan, berarti sudah merupakan ranah pidana," tutur Politisi PKB ini.
Sebelumnya, beredar video rekaman CCTV yang memperlihatkan adanya orang tidak bertanggung jawab melakukan perusakan baliho milik Paslon Gus Muhdlor-Subandi. Dalam video terlihat dua orang pemuda yang berboncengan sepeda motor melakukan perusakan baliho di salah satu titik kampanye pada malam hari.
“Kami sangat menyayangkan tentang pengerusakan itu. Karena semua itu bagian dari proses demokrasi ini. Akan kami laporkan ke pihak terkait sebagai bentuk pengawalan proses Pilkada Sidoarjo 2020," katanya.
Sementara itu, Badan Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur akan menindaklanjuti dugaan pelanggaran pemilihan kepala daerah yang dilaporkan oleh lembaga independen pemantau pemilu Sidoarjo terhadap salah satu pasangan calon.
Anggota Bawaslu Kabupaten Sidoarjo Divisi Penanganan Pelanggaran, Agung Nugraha di Sidoarjo, menjelaskan setiap laporan yang masuk akan ditindaklanjuti.
"Termasuk laporan dari lembaga independen pemantau pemilu Kabupaten Sidoarjo ini akan kami tindak lanjuti," katanya usai menerima laporan di kantor Bawaslu Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur.
Di Kabupaten Sidoarjo peserta pilkada diikuti oleh tiga pasangan calon masing-masing Bambang Haryo Soekartono dan Taufiqulbar diusung lima partai yakni Gerindra, Golkar, PPP, PKS, dan Demokrat.
Kemudian pasangan Ahmad Muhdlor Ali-Subandi diusung Partai Kebangkitan Bangsa dan pasangan Kelana Aprikianto-Dwi Astutik yang diusung koalisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan-PAN. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Ketua Tim Pemenangan Paslon Gus Muhdlor-Subandi, Sullamul Hadi Nurmawan, Selasa mengatakan, perusakan baliho ini terjadi di beberapa lokasi dengan jumlah baliho yang dirusak mencapai puluhan.
"Saat ini Tim pemenangan paslon sedang melakukan inventarisasi kerusakan melalui Koordinator Kecamatan (Korcam)," katanya di Sidoarjo.
Ia mengemukakan, rupanya ada pihak yang risau dengan semakin besarnya dukungan rakyat kepada Gus Muhdlor dan Pak Subandi.
"Rupanya ada yang galau setelah melihat hasil survei jagoannya kalah. Akhirnya mereka main kasar seperti ini," ujar Gus Wawan, sapaan akrab Sullamul Hadi Nurmawan
Gus Wawan mengatakan, saat ini dukungan publik ke Gus Muhdlor-Subandi terus membesar karena hasil survei terbaru oleh lembaga independen juga menunjukkan, Gus Muhdlor-Subandi unggul dengan marjin yang cukup signifikan dibanding kandidat lain.
"Hasil ini membuat galau pihak-pihak tertentu, sehingga ada yang gelap mata dan melakukan perusakan terhadap baliho kami," tukasnya.
Meski mengalami kerugian, Gus Wawan mengatakan pihaknya akan tetap berusaha menjaga kondusifitas masa kampanye di Pilkada Sidoarjo. Namun, pihaknya juga akan melaporkan kepada pihak terkait seperti Bawaslu, KPU dan Kepolisian juga sebagai bentuk pengawalan terhadap proses demokrasi.
"Tapi kami tetap stay cool. Gus Muhdlor dan Pak Subandi tetap menginstruksikan kepada seluruh kader partai di barisan 02 dan relawan tidak terpancing, dan jangan merusak baliho kandidat lain. Namun kasus ini juga tidak boleh dianggap sepele. Kalau memang terbukti ada bentuk kesengajaan, berarti sudah merupakan ranah pidana," tutur Politisi PKB ini.
Sebelumnya, beredar video rekaman CCTV yang memperlihatkan adanya orang tidak bertanggung jawab melakukan perusakan baliho milik Paslon Gus Muhdlor-Subandi. Dalam video terlihat dua orang pemuda yang berboncengan sepeda motor melakukan perusakan baliho di salah satu titik kampanye pada malam hari.
“Kami sangat menyayangkan tentang pengerusakan itu. Karena semua itu bagian dari proses demokrasi ini. Akan kami laporkan ke pihak terkait sebagai bentuk pengawalan proses Pilkada Sidoarjo 2020," katanya.
Sementara itu, Badan Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur akan menindaklanjuti dugaan pelanggaran pemilihan kepala daerah yang dilaporkan oleh lembaga independen pemantau pemilu Sidoarjo terhadap salah satu pasangan calon.
Anggota Bawaslu Kabupaten Sidoarjo Divisi Penanganan Pelanggaran, Agung Nugraha di Sidoarjo, menjelaskan setiap laporan yang masuk akan ditindaklanjuti.
"Termasuk laporan dari lembaga independen pemantau pemilu Kabupaten Sidoarjo ini akan kami tindak lanjuti," katanya usai menerima laporan di kantor Bawaslu Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur.
Di Kabupaten Sidoarjo peserta pilkada diikuti oleh tiga pasangan calon masing-masing Bambang Haryo Soekartono dan Taufiqulbar diusung lima partai yakni Gerindra, Golkar, PPP, PKS, dan Demokrat.
Kemudian pasangan Ahmad Muhdlor Ali-Subandi diusung Partai Kebangkitan Bangsa dan pasangan Kelana Aprikianto-Dwi Astutik yang diusung koalisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan-PAN. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020