Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, terus berupaya menggeliatkan sektor kesenian daerah di tengah pandemi COVID-19 dengan menggelar acara seni "Banyuwangi Performance Art" secara virtual dan disiarkan langsung di sosial media.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Banyuwangi, Rabu, mengemukakan di masa pandemi saat sejumlah kegiatan seni dan budaya yang biasa digelar dalam agenda Banyuwangi Festival, sejak Maret lalu terpaksa ditiadakan.

"Tentunya hal ini membawa konsekuensi bagi para pelaku seni di daerah, meskipun hal ini juga dirasakan oleh banyak orang di bidang profesi lainnya. Untuk itu pemkab berupaya untuk memberikan solusi meskipun dalam keterbatasan," kata Bupati Anas.

Solusinya, lanjut dia, dengan menggelar kegiatan seni secara virtual dengan tajuk "Banyuwangi Performance Art". Di event ini pelaku seni daerah diberi kesempatan tampil secara bergiliiran dan disiarkan secara langsung melalui sejumlah kanal sosial media daerah.

"Para pelaku seni bergiliran tampil, ada yang di lokasi wisata ataupun hotel. Pertunjukan mereka kita tampilkan secara langsung, sehingga siapapun peminat seni bisa menikmati," kata Anas.

Menurut dia, langkah ini merupakan upaya Pemkab Banyuwangi tetap menggeliatkan aktivitas seniman, mengingat sejak pandemi para seniman ini praktis tidak tampil, sehingga berpengaruh pada pendapatan mereka.

"Dinas memberikan insentif bagi seniman yang tampil di setiap acara yang disiarkan langsung. Memang tidak seberapa, namun kami ingin menjaga semangat para seniman untuk terus berkarya. Kami terus konsisten memberikan ruang ekpresi bagi karya-karya mereka. Bedanya kalau dulu pertunjukan ditonton di satu lokasi, sekarang kita nontonnya lewat gawai kita," tuturnya.

Harapan Bupati Anas, dengan cara ini Banyuwangi bisa mempertahankan branding kesenian daerahnya dan sekaligus bagian dari upaya investasi promosi Banyuwangi.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi MY Bramuda mengatakan, terdapat lebih dari 60 sanggar seni di Banyuwangi yang terlibat dalam agenda atraksi secara virtual, yang terdiri dari sanggar seni tari, jaranan, dan janger.

Sedangkan penampilan seni secara virtual ini dijadwalkan dua kali dalam satu minggu, serta lokasinya mulai hotel hingga sejumlah tempat wisata.

"Dinas juga memberikan ruang bagi sanggar seni untuk tampil di sejumlah hotel. Karena kami tengah mengembangkan konsep wisata hemat. Wisatawan yang menginap di hotel diberikan tambahan fasilitas atraksi seni budaya selama menginap di hotel itu. Pengalaman baru bagi mereka," ujarnya.

Bramuda berharap penampilan seni budaya secara langsung di sosial media menjadi sarana promosi bagi sanggar seni. Sehingga, masyarakat dapat dengan mudah menghubungi dan mengundang sanggar seni tersebut untuk tampil di acaranya.

"Orang dalam maupun luar Banyuwangi bisa melihat kesenian di youtube atau live streaming Instagram di akun Banyuwangi Tourism, dan ini juga dalam rangka mempromosikan sanggar seni sehingga orang bisa mengundang sanggar tersebut," katanya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020