Pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali-Subandi mengenalkan Kartu Usaha Perempuan Mandiri (Kurma) sebagai langkah penguatan ketahanan ekonomi keluarga di Sidoarjo, khususnya menghadapi kelesuan ekonomi di tengah pandemi COVID-19. 

Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor) di Sidoarjo, Rabu, mengatakan, kartu Kurma ini nantinya akan menjadi salah satu program andalan jika terpilih menjadi Bupati Sidoarjo pada Pilkada yang akan dilaksanakan Desember mendatang. 

"Kartu Kurma ini kami kenalkan sebagai ikhtiar untuk memberdayakan ekonomi perempuan di Sidoarjo yang cukup terimbas dampak Pandemi COVID-19. Melalui kartu Kurma ini nantinya diharapkan para ibu-ibu atau perempuan di Sidoarjo bisa membangkitkan dan memulihkan  ekonomi keluarga dengan berbagai fasilitas di kartu ini," kata Gus Muhdlor di Sidoarjo.

Melalui Kartu kurma ini nantinya setiap ibu-ibu dan perempuan yang sudah terdaftar bakal mendapatkan berbagai fasilitas, mulai dari bantuan permodalan, pelatihan manajemen bisnis dan keuangan, pelatihan dan pendampingan pemasaran digital hingga pendampingan sertifikasi untuk berbagai jenis usaha. 

Untuk bantuan modal, pemegang kartu Kurma nantinya akan mendapat bantuan modal bersubsidi  yang besarnya bervariasi antara Rp5 juta hingga Rp50 juta untuk setiap usaha.

"Besarnya bantuan ini akan disesuaikan dengan skala usaha yang dipunyai oleh pemegang kartu. Jadi ibu-ibu tidak bingung atau kesulitan lagi mencari modal untuk mengembangkan usahanya," katanya.

Selain modal, kata dia, pemegang kartu ini juga akan mendapatkan pelatihan manajemen bisnis dan keuangan. Mereka akan mendapatkan pelatihan bagaimana mengatur keuangan sehingga modal yang didapat bisa dimaksimalkan dan bisa digulirkan untuk mengembangkan usahanya.  

"Fasilitas ketiga bagi pemegang kartu ini adalah fasilitasi pendampingan dan pelatihan pemasaran. Fokusnya untuk pendampingan pemasaran ini akan dilakukan untuk platform digital. Jadi nanti pemegang kartu akan mendapatkan berbagai pelatihan seperti pengemasan yang baik, mengenalkan marketplace, bagaimana tips dan trik pemasaran melalui marketplace atau kanal-kanal digital lain," katanya.

Fasilitas lain  yang akan didapatkan pemegang kartu adalah fasilitasi sertifikasi untuk berbagai jenis usaha. Pemerintah daerah nantinya akan memberikan fasilitas sertifikasi seperti PIRT, sertifikasi Halal, atau sertifikasi BPOM, dan sebagainya sesuai kebutuhan atau sesuai bidang usaha pemegang kartu

"Tujuan akhirnya dari kartu ini adalah bagaimana para perempuan atau ibu-ibu di Sidoarjo bisa menjadi penggerak ekonomi dari skala yang paling kecil, dari skala keluarga. Sehingga para perempuan ini tidak hanya menjadi konco wingking, namun bersama-sama para bapak atau suami bisa turut membangkitkan ekonomi," ucapnya.

UMKM diperkuat
Sementara itu, Calon Wakil Bupati Sidoarjo Dwi Astutik mengatakan potensi emak-emak di Sidoarjo ini luar biasa dan tak kalah dengan Surabaya.

"Hanya saja, mohon maaf, saat ini potensi tersebut belum ter-blow up. Eksistensi diri perempuan di Sidoarjo belum ter-blow up," kata Astutik.

Karena itu, lanjut Astutik, banyak program pemberdayaan yang akan dilakukan, termasuk keterlibatan perempuan di dalam UMKM yang dilihatnya selama ini masih berjuang sendiri.

"Seringkali akses-akses tidak didapatkan. Ya akses pendanaan, akses pendidikan, akses untuk mendapat produk unggulan, seringkali mereka berikhtiar sendiri. 200 ribu lebih UMKM di Sidoarjo dan masih banyak yang belum tersentuh," paparnya.

Jadi, tandas Astutik yang juga wakil sekretaris PW Muslimat NU Jatim ini, jika dirinya terpilih bersama Kelana memimpin Sidoarjo maka kondisi perekonomian, terutama di level UMKM, akan lebih diperkuat. 

"65 persen pendapatan dari UMKM ini sangat membantu, selain industri lainnya, juga pertanian maupun perikanan. Tentu kami tak akan meninggalkan para milenial, karena ini perlu diikhtiarkan untuk perkerjaan baru," ujarnya. (*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020