Yayasan LaNyalla Academia rutin melakukan  pengasapan disinfektan untuk pengendalian penyebaran serta mensterilisasi kawasan rumah ibadah dari virus corona atau COVID-19, 

Koordinator LaNyalla Academia Peduli COVID-19, Yunaini Ali Rochayati, Minggu mengatakan, disinfeksi ini rutin dilakukan untuk mensterilisasi kawasan rumah ibadah seperti masjid, gereja, wihara, dan pura, untuk mencegah rumah ibadah menjadi klaster penyebaran COVID-19.

"Ini merupakan kegiatan rutin baksos kami (LaNyalla Academia,red) dalam memerangi COVID-19. Hari ini fokus di rumah ibadah, setelah sebelumnya kami lakukan di lingkungan pendidikan (ponpes), dan fasilitas publik lainnya," ungkap Yunaini, Minggu, dalam keterangan tertulisnya.

Selain disinfeksi berupa fogging, kata dia, LaNyalla Academia juga membagikan masker gratis kepada jamaah dan baju koko (khusus pengurus masjid), serta hand sanitizer. Sasaran dari baksos peduli COVID-19 ini untuk wilayah yang berada di zona merah dan oranye.

"Karena demi kemaslahatan semua umat dan semua jamaah, kami fokus di rumah ibadah yang berada di zona merah dan oranye," katanya.

Menurut Yunaini, dari update zona merah di Jawa Timur, ada empat daerah yang berisiko tinggi penularan COVID-19 yaitu Kota Mojokerto, Kota Probolinggo, Lumajang dan Kabupaten Banyuwangi. 

Sedangkan untuk zona oranye di Jatim terdapat 24 daerah yakni Kota Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Kabupaten Mojokerto, Kota Kediri, Kota Batu, Kabupaten Probolinggo, Kota Malang, Sumenep, Bangkalan, Bondowoso, Kota Blitar, Tuban, Kabupaten Pasuruan, Jember, Ngawi, Situbondo, Magetan, Nganjuk, Ponorogo, Kab Blitar, Kota Pasuruan, Jombang, dan Lamongan.

"Zona oranye ini artinya daerah dengan risiko sedang penularan COVID-19. Kami terus monitoring daerah-daerah yang dinilai penting untuk membantu pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran COVID-19 dari berbagai klaster yang muncul seperti dari perkantoran, pasar, rumah ibadah, atau fasilitas publik lainnya," tukasnya.

Untuk itu, lanjut kata Yunaini, LaNyalla Academia akan terus berperan dalam memastikan bahwa kondisi kota atau kabupaten di wilayah Jatim bersih dan bebas dari COVID-19. 

"Program peduli Covid-19 ini sesuai instruksi dari Bapak LaNyalla Mahmud Mattalitti selaku founder dari LaNyalla Academia. Kami juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama mengambil langkah prioritas yang bisa dilakukan untuk melawan covid-19. Karena penanganan covid-19 ini bukan hanya tugas pemerintah, melainkan kita bersama," katanya.

Sementara itu, Muhammad Taufiq selaku Ketua Takmir Masjid Nasrullah NU, Desa Pabean, Kecamatan Sedati, Sidoarjo, merespons positif program peduli COVID-19 dari Yayasan LaNyalla Academia ini.

Menurut Taufiq, baksos disinfeksi dari LaNyalla Academia ini sangat bermanfaat. Sebab, langkah ini penting dilakukan untuk mencegah semakin luasnya penyebaran virus corona yang bisa menyebabkan kematian.

"Saya selaku pengurus masjid Nasrullah mengucapkan terima kasih banyak kepada Pak LaNyalla Mattalitti atas program fogging disinfektan untuk pencegahan covid-19 diseluruh tempat ibadah. Mudah-mudahan sukses selalu buat Pak LaNyalla," ujar Taufiq.

Senada dengan Taufiq, Syufaatur Rozaq (Gus Faat) selaku Takmir Masjid Khoirul Huda, Dusun Payan, Desa Pabean, Sedati, juga mengapresiasi program dari LaNyalla Academia ini.

Menurut Gus Faat, dengan program disinfeksi, bagi masker, hand sanitizer, serta baju koko dari LaNyalla Academia ini, dia berharap bisa menjadikan masjid sebagai tempat ibadah yang nyaman, sehingga membuat jamaah di dalamnya merasa khusyuk saat beribadah.

"Sukses terus buat LaNyalla Academia dan jangan berhenti berbuat kebaikan. Untuk Pak LaNyalla Mattalitti saya doakan sehat selalu dalam lindungan ALLAH SWT. Mudah-mudahan apa yang dilakukan Bapak ini membawa berkah," kata Gus Faat. (*)
 

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020