Pimpinan DPRD Kota Surabaya mengharapkan gedung bekas pusat perdagangan elektronik Hi Tech Mall di Jalan Kusuma Bangsa Kota Surabaya, Jawa Timur, nantinya bisa dijadikan pemkot sebagai tempat kunjungan wisata.
Wakil Ketua DPRD Surabaya AH Thony di Surabaya, Sabtu, mengatakan kawasan itu bisa dijadikan kawasan konservasi budaya dan peradaban kota karena posisinya di tengah Kota Surabaya.
"Diharapkan ini bisa menjadi tempat kunjungan wisata, seperti Kenjeran, makam WR Supratman, makam Sunan Ampel, dan sejarah perjuangan kemerdekaan di Peneleh," katanya.
AH Thony menjelasakan bahwa gedung eks Hi Tech Mall dahulunya dibangun dengan sistim build operate transfer (BOT) dengan maksud agar pemerintah kota nantinya memiliki fasilitas gedung yang representatif.
"Setelah masa BOT selesai bisa digunakan untuk mendukung kegiatan pemerintah dalam pembangunan di segala bidang," katanya.
Soal gedung eks Hi Tech Mall THR dari sisi lain, Thony menyebut gedung itu memiliki perjalanan yang panjang sehingga muncul branding sangat kuat. Bahkan disebut sebagai pusat perbelanjaan elektronik terbesar di Indonesia Timur.
Menurutnya, keberadaan Hi Tech Mall tidak hanya dihitung sebagai satu kapital bisnis saja, melainkan ada satu histori kota tentang peradaban seni budaya muncul di Tamah Hiburan Rakyat (THR) yang letaknya bersebelahan dengan Hi Tech Mall, baik itu seni ludruk, ketoprak dan lain-lain.
"Ada bukti gedung kesenian yang saat ini masih ada. Ini menunjukkan bahwa ada political will dari pemkot saat itu bahwa budaya itu sebagai satu variabel penting dalam proses kebudayaan," katanya.
Politikus Partai Gerindra menilai eks Hi Tech Mall dan THR memberikan ruang kepada masyarakat ekonomi menengah bawah untuk bisa hadir dan hidup di dalam lingkungan tersebut.
Untuk itu, kata dia, Pemkot Surabaya harus melakukan sebuah kajian mendalam dengan melibatkan para akademisi, praktisi, pelaku seni dan budaya guna mengambil keputusan untuk masa depan Hi Tech Mall.
"Hi Tech Mall ini bisa saja dibuat seperti perusahaan daerah atau BUMD begitu," katanya.
Diketahui Pemkot Surabaya saat unu mulai menyusun perencanaan untuk mensinergikan Hi Tech Mall, Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS) dengan mengundang para pakar dan semua pemangku kepentingan (stakeholder) untuk mendapat berbagai masukan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Wakil Ketua DPRD Surabaya AH Thony di Surabaya, Sabtu, mengatakan kawasan itu bisa dijadikan kawasan konservasi budaya dan peradaban kota karena posisinya di tengah Kota Surabaya.
"Diharapkan ini bisa menjadi tempat kunjungan wisata, seperti Kenjeran, makam WR Supratman, makam Sunan Ampel, dan sejarah perjuangan kemerdekaan di Peneleh," katanya.
AH Thony menjelasakan bahwa gedung eks Hi Tech Mall dahulunya dibangun dengan sistim build operate transfer (BOT) dengan maksud agar pemerintah kota nantinya memiliki fasilitas gedung yang representatif.
"Setelah masa BOT selesai bisa digunakan untuk mendukung kegiatan pemerintah dalam pembangunan di segala bidang," katanya.
Soal gedung eks Hi Tech Mall THR dari sisi lain, Thony menyebut gedung itu memiliki perjalanan yang panjang sehingga muncul branding sangat kuat. Bahkan disebut sebagai pusat perbelanjaan elektronik terbesar di Indonesia Timur.
Menurutnya, keberadaan Hi Tech Mall tidak hanya dihitung sebagai satu kapital bisnis saja, melainkan ada satu histori kota tentang peradaban seni budaya muncul di Tamah Hiburan Rakyat (THR) yang letaknya bersebelahan dengan Hi Tech Mall, baik itu seni ludruk, ketoprak dan lain-lain.
"Ada bukti gedung kesenian yang saat ini masih ada. Ini menunjukkan bahwa ada political will dari pemkot saat itu bahwa budaya itu sebagai satu variabel penting dalam proses kebudayaan," katanya.
Politikus Partai Gerindra menilai eks Hi Tech Mall dan THR memberikan ruang kepada masyarakat ekonomi menengah bawah untuk bisa hadir dan hidup di dalam lingkungan tersebut.
Untuk itu, kata dia, Pemkot Surabaya harus melakukan sebuah kajian mendalam dengan melibatkan para akademisi, praktisi, pelaku seni dan budaya guna mengambil keputusan untuk masa depan Hi Tech Mall.
"Hi Tech Mall ini bisa saja dibuat seperti perusahaan daerah atau BUMD begitu," katanya.
Diketahui Pemkot Surabaya saat unu mulai menyusun perencanaan untuk mensinergikan Hi Tech Mall, Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS) dengan mengundang para pakar dan semua pemangku kepentingan (stakeholder) untuk mendapat berbagai masukan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020