Pemerintah menargetkan dapat menghemat devisa hingga Rp16,8 triliun per tahun atau sejalan dengan meningkatnya kepemilikan pemerintah di saham PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) menjadi 80 persen.

Dalam siaran pers yang diterima ANTARA di Surabaya, Sabtu, Pertamina menargetkan pembangunan proyek tersebut akan berlangsung selama tiga tahun, yakni akan dimulai pada Desember 2021, dan selanjutnya mulai berproduksi pada April 2024.

Selain itu, kabar baik muncul dari rencana pembangunan pusat produksi olefin dan aromatik di kompleks PT TPPI.

Dengan demikian, impian pemerintah untuk menekan angka impor migas akan segera terwujud.

Melalui salah satu anak usaha Pertamina, PT TPPI akan membangun pabrik Petrokimia yang berlokasi di Tuban, Jawa Timur.

Proyek dengan investasi senilai Rp50 triliun dengan sebutan TPPI Olefin Complex ini bakal memproduksi High Density Polyethylene (HDPE) sebanyak 700.000 ton per tahun, Low Density Polyethylene (LDPE) sebanyak 300.000 ton per tahun, dan Polipropilena (PP) 600.000 ton per tahun.

Pengamat Kebijakan Publik, Miftahul Adib menilai bahwa proyek ini untuk mewujudkan komitmen Pemerintah Indonesia untuk menekan defisit migas saat ini.

"Pertamina tengah berusaha mempercepat pelaksanaan pembangunan proyek tersebut," katanya.

Proyek ini, kata dia, mendapat pengawalan ketat dari Jaksa Agung Muda Intelijen (Jamintel) Kejaksaan Agung RI dan Bareskrim Polri.

"Saya melihat Pertamina telah berhasil menyelesaikan proses tender DBC Olefin TPPI Tuban dengan bersih dan transparan," ujarnya.

Adapun tender tersebut sebelumnya diikuti oleh 4 (empat) konsorsium internasional, yang tediri dari Konsorsium Daelim Industrial – Wijaya Karya – McDermott Indonesia (“Konsorsium Daelim”), JO Hyundai Engineering Co., Ltd. – Saipem SpA – Rekayasa Industri – PT. Enviromate Technology International (“JO Hyundai Engineering Co., Ltd.”).
 
Kemudian, konsorsium GS E&C – Adhi Karya – Technimont SpA ("Konsorsium GS E&C"), serta Konsorsium Technip – Tripatra – Samsung Engineering (“Konsorsium Technip”). 

Proses tender tersebut telah meloloskan 2 (dua) konsorsium sebagai penawar terbaik secara administratif, teknikal dan komersial, serta telah memenuhi kriteria yang dipersyaratkan terkait pengalaman dalam membangun konstruksi olefin plant sampai selesai dalam kurun waktu 20 tahun terakhir, yaitu JO Hyundai Engineering Co., Ltd. dan Konsorsium Technip. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020