Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, fokus mendorong dan menggerakkan UMKM terus berkembang pada masa pandemi COVID-19 sehingga roda perekonomian tetap berjalan.

"Saya ingin menjelaskan bahwa peran Pemerintah Kota Kediri adalah mendukung UMKM di Kota Kediri. Kita memang menggerakkan UMKM dan menjaga kelangsungan usaha," kata Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar di Kediri, Jumat.

Ia mengungkapkan selama masa pandemi COVID-19 dan era normal baru, Pemerintah Kota Kediri berupaya keras menjaga kelangsungan usaha dan mendukung permodalan UMKM.

Selain itu, Pemkot Kediri juga melakukan pendampingan digitalisasi UMKM, membentuk persepsi publik, ikut promosi produk, serta membuat kemitraan strategis dengan private sector.

Untuk pelaku UMKM lokal, Pemerintah Kota Kediri juga memberikan dukungan agar ekonomi tetap bergerak pada masa pandemi, mulai dari belanja instan dari rumah (Bi Imah) yang merupakan layanan home delivery dari pasar tradisional dan pusat perbelanjaan modern.

Pemerintah Kota Kediri juga membeli ratusan ribu lembar masker berbahan tenun ikat khas Kediri.

Pemkot juga membentuk opini publik, untuk memulihkan persepsi terhadap daerah yang terdapat kasus konfirmasi positif.

Bahkan, Wali Kota juga melakukan live review produk-produk UMKM melalui akun Instagram pribadinya, @abdullah_abe.

"Memang kami melakukan percepatan dan juga kita mendorong secara masif, ya dunia sedang seperti ini, jadi mau tidak mau ya harus menyesuaikan diri. Kami juga yang tidak hanya menjadi media sosial saja. Tapi, juga akhirnya bisa membantu teman-teman untuk live review di Instagram. Ya memang kita ingin angka pengangguran itu supaya terjaga jangan ada yang menganggur. Makanya kami dorong," kata Mas Abu, sapaan akrabnya.

Mas Abu juga menambahkan, pemkot juga membuat gebrakan dengan menyelenggarakan UMKM Virtual Expo 2020, yakni penyelenggaraan pameran UMKM secara daring kerja sama dengan Bank Indonesia.

Pemkot juga melakukan pendampingan UMKM berupa workshop foto atau video, social media marketing, desain packaging, standar pangan, dan sebagainya.

Wali Kota juga menambahkan kerja sama dengan perusahaan digital juga dilakukan sebagai bagian dari dorongan agar UMKM tetap bertahan. Yang sudah terjalin saat ini adalah kemitraan strategis dengan Grab Indonesia dan Tokopedia.

Terdapat juga sinergi dengan perbankan yakni penyaluran kredit bunga rendah dalam program pemulihan ekonomi nasional.

"UMKM di Kota Kediri itu rata rata bisa menyerap 2-3 tenaga kerja. Mudah mudahan tahun ini bisa melonjak tiga sampai lima tenaga kerja. Harapan saya juga saya dapat mendorong UMKM itu bisa lebih banyak. Karena tidak hanya industri pabrikan saja. Tapi sektor makanan dan jasa lalu sektor semua harus hidup," kata dia.

Mas Abu juga memberikan beberapa contoh UMKM Kota Kediri yang sukses selama masa pandemi. Misalnya, penjahit masker dari perajin lokal beralih memproduksi masker. Ayam Mangkus, inisiasi dua pemuda yang tidak bisa balik ke Jakarta yang akhirnya membuat makanan beku bari bahan baku ayam.

Contoh lainnya, Sambel Nyonya Nyonyor, sambal botolan yang praktis. Jamu Mas Ang yang memproduksi varian baru untuk memperkuat imun tubuh.

Mas Abu juga menyampaikan beberapa rencana untuk menyikapi bisnis daring mulai dari platform "MallUMKM" yang sedang disiapkan, platform katalog digital sebagai media promosi produk UMKM.

Lalu subdomain di aplikasi Grab. Pemkot Kediri dan Grab Indonesia saat ini sedang berproses merealisasikan ruang khusus bagi UMKM Kota Kediri di dalam aplikasi Grab.

Untuk MallUMKM Online Sale juga akan digelar, yang merupakan promosi produk UMKM Kota Kediri di Tokopedia pada 25-29 September 2020.

"Disini bisa saya simpulkan bahwa digitalisasi adalah kunci. Karena di era pandemi pergerakan orang berkurang sedangkan pergerakan barang justru meningkat. Maka migrasi ke pemasaran digital bukanlah pilihan namun keharusan," kata Mas Abu.

Wali Kota Kediri mengikuti acara seminar daring di Kota Kediri. Acara ini diikuti oleh kurang lebih 150 pelaku usaha di Kediri melalui aplikasi zoom.

Selain Wali Kota Kediri, dalam seminar daring ini juga terdapat narasumber lain yaitu, Wempy G.S. yang merupakan social media strategist digital marketing.

Mas Abu juga berbagi beberapa faktor penentu sukses berbisnis era normal baru, antara lain unique selling point yaitu keunikan yang membedakan dengan produk kompetitor. Kedua, service delivery yaitu kualitas layanan agar pelanggan puas. Ketiga, digital marketing melalui sosial media, marketplace, serta on-demand platform.

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020