Empat sekolah menengah atas dan sekolah menengah kejuruan (SMA/SMK) negeri di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, juga ditutup sementara (lockdown) karena ada keluarga guru pengajar di empat sekolah itu terpapar virus corona (COVID-19).

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur Wilayah Bondowoso membawahi Situbondo Sugiyono Eksantoso mengemukakan, empat sekolah SMA/SMK yang ditutup sementara (lockdown), yakni SMKN 1 Telogosari, SMAN dan SMKN Pujer dan SMAN Sukosari.

"Jadi, untuk sementara di Bondowoso ada empat SMA/SMK yang kami minta ditutup sementara dan kami minta belajar dari rumah atau secara daring, karena diketahui keluarga guru pengajar terpapar COVID-19," kata Sugiyono di Bondowoso, Kamis.

Ia mengemukakan bahwa empat SMAN/SMKN Bondowoso ditutup sementara ada yang mulai hari ini dan ada pula sejak hari Rabu (16/9) kemarin. Semua guru sekolah, lanjut dia, juga diminta tidak datang ke sekolah selama sekolah ditutup 14 hari.

Tidak hanya itu, menurut Sugiyono, semua guru di empat sekolah tersebut juga telah diminta melaksanakan tes usap (swab test) guna memastikan para guru tidak terpapar virus corona (COVID-19).

"Semua guru kami minta untuk di swab test, dan empat sekolah itu kami tutup karena kami tidak mau ambil risiko ada klaster baru di sekolah," ucapnya.

Kata Sugiyono, tidak semua yang terpapar virus corona dari keluarga guru pengajar, namun ada pula pembantu rumah tangga guru pengajar yang terpapar.

"Sama seperti dua SMAN di Situbondo yang juga kami lockdown, bukan guru pengajar langsung yang terpapar, tapi dari keluarga guru. Sehingga kami tutup SMAN/SMKN di Bondowoso dan Situbondo ada enam sekolah," paparnya.

Sebelumnya, di Situbondo juga ada sekolah yang dilockdown yakni SMA Negeri 1 Asembagus dan SMA Negeri 1 Kapongan. Selain siswa untuk sementara belajar dari rumah atau secara daring, juga semua guru juga tidak boleh ke sekolah selama dua minggu (14 hari). (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020