Muhammadiyah COVID-19 Command Centre (MCCC) Kota Surabaya meminta komisi pemilihan umum (KPU) setempat mengumumkan hasil swab test dua Bakal Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya karena menyangkut keselamatan masyarakat.
"KPU Surabaya hendaknya segera mengumumkan hasil swab dari dua bakal calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya secara terbuka dan transparan," kata Ketua MCCC Surabaya M. Arif An di Surabaya, Kamis.
Menurut dia, keterbukaan ini penting karena menyangkut keselamatan dari beberapa masyarakat yang sebelumnya berinteraksi dengan bakal pasangan calon (bapaslon) tersebut.
Selain itu, lanjut dia, bagi bapaslon yang positif diminta agar menyampaikan beberapa kegiatan sebelumnya sehingga Dinas Kesehatan atau pihak rumah sakit bisa mengadakan tracing atau pelacakan.
Sekretaris PD Muhammadiyah Surabaya ini mengatakan Pilkada Surabaya ini penting, tetapi yang lebih penting adalah keselamatan jiwa masyarakat. Untuk itu, kata dia, MCCC Surabaya akan mengawal proses Pilkada Surabaya itu agar sesuai dengan protokol kesehatan.
"Kami sangat menyayangkan dalam proses pendaftaran di KPU, kedua bapaslon tidak menerapkan protokol kesehatan dengan baik, sehingga kerumunan massa tidak terhindarkan," ujarnya.
Ia mengatakan MCCC Surabaya yang sejak awal pandemi COVID-19 terus melakukan aksi ke kepedulian. Untuk itu, kata dia, pihaknya berharap para bapaslon dan para pendukungnya untuk disiplin penerapan protokol kesehatan.
"Keteladanan ini akan menjadi simpati bagi warga Kota Surabaya," ujarnya.
Selain itu, MCCC Surabaya berharap agar KPU Surabaya bersinergi dengan relawan untuk pendisiplinan protokol kesehatan dan instansi terkait untuk aktif melakukan sosialisasi dan edukasi, agar tidak terjadi klaster baru di Surabaya.
Anggota KPU Surabaya Soeprayitno sebelumnya mengungkapkan bahwa salah satu bakal calon peserta Pilkada 2020 positif terpapar COVID-19 berdasarkan hasil swab test yang dilaksanakan di RSUD dr.Soetomo Surabaya, Senin (7/9).
"Kami (KPU Surabaya) per hari ini, 9 September 2020, menerima surat hasil swab test dari RSUD Soetomo. Jika menilik surat itu, salah satu bakal pasangan calon didapati positif COVID-19," ujarnya.
Namun, ia tidak bersedia mengungkap siapa bakal calon peserta Pilkada Surabaya yang positif COVID-19. Apakah dari bakal paslon Machfud Arifin-Mujiaman atau Eri Cahyadi-Armuji.
Beberapa hari sebelumnya, pasangan Eri Cahyadi-Armuji mengungkapkan bahwa hasil swab test yang mereka jalani di RSUD dr. Soetomo Surabaya dinyatakan negatif COVID-19.
Sementara bakal paslon Machfud Arifin-Mujiaman belum pernah mengungkap hasil swab test dengan alasan belum menerima hasilnya. Pasangan ini juga tidak mengikuti tahapan tes psikologi setelah tes usap, karena alasan yang tidak jelas.
"Saya tidak menyebut nama. Pokoknya di antara itu," kata Nano, sapaan akrab Soeprayitno. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"KPU Surabaya hendaknya segera mengumumkan hasil swab dari dua bakal calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya secara terbuka dan transparan," kata Ketua MCCC Surabaya M. Arif An di Surabaya, Kamis.
Menurut dia, keterbukaan ini penting karena menyangkut keselamatan dari beberapa masyarakat yang sebelumnya berinteraksi dengan bakal pasangan calon (bapaslon) tersebut.
Selain itu, lanjut dia, bagi bapaslon yang positif diminta agar menyampaikan beberapa kegiatan sebelumnya sehingga Dinas Kesehatan atau pihak rumah sakit bisa mengadakan tracing atau pelacakan.
Sekretaris PD Muhammadiyah Surabaya ini mengatakan Pilkada Surabaya ini penting, tetapi yang lebih penting adalah keselamatan jiwa masyarakat. Untuk itu, kata dia, MCCC Surabaya akan mengawal proses Pilkada Surabaya itu agar sesuai dengan protokol kesehatan.
"Kami sangat menyayangkan dalam proses pendaftaran di KPU, kedua bapaslon tidak menerapkan protokol kesehatan dengan baik, sehingga kerumunan massa tidak terhindarkan," ujarnya.
Ia mengatakan MCCC Surabaya yang sejak awal pandemi COVID-19 terus melakukan aksi ke kepedulian. Untuk itu, kata dia, pihaknya berharap para bapaslon dan para pendukungnya untuk disiplin penerapan protokol kesehatan.
"Keteladanan ini akan menjadi simpati bagi warga Kota Surabaya," ujarnya.
Selain itu, MCCC Surabaya berharap agar KPU Surabaya bersinergi dengan relawan untuk pendisiplinan protokol kesehatan dan instansi terkait untuk aktif melakukan sosialisasi dan edukasi, agar tidak terjadi klaster baru di Surabaya.
Anggota KPU Surabaya Soeprayitno sebelumnya mengungkapkan bahwa salah satu bakal calon peserta Pilkada 2020 positif terpapar COVID-19 berdasarkan hasil swab test yang dilaksanakan di RSUD dr.Soetomo Surabaya, Senin (7/9).
"Kami (KPU Surabaya) per hari ini, 9 September 2020, menerima surat hasil swab test dari RSUD Soetomo. Jika menilik surat itu, salah satu bakal pasangan calon didapati positif COVID-19," ujarnya.
Namun, ia tidak bersedia mengungkap siapa bakal calon peserta Pilkada Surabaya yang positif COVID-19. Apakah dari bakal paslon Machfud Arifin-Mujiaman atau Eri Cahyadi-Armuji.
Beberapa hari sebelumnya, pasangan Eri Cahyadi-Armuji mengungkapkan bahwa hasil swab test yang mereka jalani di RSUD dr. Soetomo Surabaya dinyatakan negatif COVID-19.
Sementara bakal paslon Machfud Arifin-Mujiaman belum pernah mengungkap hasil swab test dengan alasan belum menerima hasilnya. Pasangan ini juga tidak mengikuti tahapan tes psikologi setelah tes usap, karena alasan yang tidak jelas.
"Saya tidak menyebut nama. Pokoknya di antara itu," kata Nano, sapaan akrab Soeprayitno. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020