PT Industri Kereta Api (INKA) mengembangkan ekosistem pendukung industri dengan menggandeng tujuh sekolah menengah kejuruan (SMK) di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
"Kami ingin agar tumbuh ekosistem industri di Banyuwangi, salah satu caranya dengan membina sekolah-sekolah kejuruan di sini. Kami ingin agar SMK bisa masuk ke dalam ekosistem industri PT INKA," kata Direktur Pengembangan PT INKA Agung Sedayu saat menyerahkan bantuan tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility/CSR) di Aula SMKN 1 Glagah, Banyuwangi, Rabu.
Untuk bisa masuk ke dalam ekosistem, lanjut Agung, PT INKA melakukan pembinaan pada sekolah secara komprehensif, mulai melakukan standarisasi SDM, memberikan pengatahuan manajemen manufaktur dan menjaga kualitasnya.
"Karena bekerja sama dengan perusahaan teknologi global yang memiliki standar tinggi, maka ekosistem yang dibentuk juga harus menyesuaikan. Oleh karena itu kami ingin meningkatkan kualitas SDM untuk bisa masuk ekosistem kami," ujarnya.
Selain itu, Agung juga berharap sekolah binaan bisa mendukung kebutuhan pabrik ke depan. Proyeksinya, kata dia, selain untuk memenuhi tenaga kerja di perusahaan, SDM dari SMK bisa memproduksi komponen pendukung untuk kebutuhan industri kereta.
Ia menambahkan, PT INKA fokus pada pengembangan ekosistem pendukung bagi industri yang akan segera dimulai di Banyuwangi.
Sementara itu, Bupati Abdullah Azwar Anas menyambut baik bantuan CSR dari PT INKA, dan Azwar Anas menyampaikan apresiasinya atas perhatian PT INKA pada dunia pendidikan vokasi di Banyuwangi.
"Dukungan PT INKA terhadap pendidikan vokasi tentunya akan mendukung peningkatan kualitas pendidikan khususnya praktik kerja bagi siswa," ujarnya.
Bupati Anas juga mendukung PT INKA yang ingin membentuk ekosistem industri pendukung, khususnya yang memberikan kesempatan bagi pelajar sekolah vokasi di Banyuwangi untuk berperan di industri PT INKA.
"Ini adalah sebuah kesempatan yang sangat baik, karena para siswa bisa mendapatkan transfer pengetahuan dan teknologi. Harapan kami dengan adanya kesempatan ini membuat siswa daerah semakin semangat untuk meningkatkan kompetensinya," kata Anas.
Ke tujuh sekolah kejuruan yang memperoleh CSR, yakni SMKN 1 Glagah, SMKN Ihya Ulumudin Kecamatan Singojuruh, SMKN 2 Tegalsari, SMKN 2 Jember, SMKN Kalipuro, SMK Cordova Tegalsari, SMK Muhammadiyah Rogojampi dan SMKN Nurul Taqwa, Kecamatan Songgon.
Ketujuh sekolah yang mendapat CSR dari PT INKA itu mendapatkan 35 unit mesin untuk peralatan praktik seperti mobil GEA Komplit, car body, engine, velg, scrap, engine GA dan komputer.
Saat ini, PT INKA tengah menyelesaikan pembangunan pabrik kereta api di Banyuwangi, dan pabrik yang berorientasi ekspor dan bakal menjadi terbesar di Asia ini menggandeng perusahaan asal Swiss, Staedler Rail. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Kami ingin agar tumbuh ekosistem industri di Banyuwangi, salah satu caranya dengan membina sekolah-sekolah kejuruan di sini. Kami ingin agar SMK bisa masuk ke dalam ekosistem industri PT INKA," kata Direktur Pengembangan PT INKA Agung Sedayu saat menyerahkan bantuan tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility/CSR) di Aula SMKN 1 Glagah, Banyuwangi, Rabu.
Untuk bisa masuk ke dalam ekosistem, lanjut Agung, PT INKA melakukan pembinaan pada sekolah secara komprehensif, mulai melakukan standarisasi SDM, memberikan pengatahuan manajemen manufaktur dan menjaga kualitasnya.
"Karena bekerja sama dengan perusahaan teknologi global yang memiliki standar tinggi, maka ekosistem yang dibentuk juga harus menyesuaikan. Oleh karena itu kami ingin meningkatkan kualitas SDM untuk bisa masuk ekosistem kami," ujarnya.
Selain itu, Agung juga berharap sekolah binaan bisa mendukung kebutuhan pabrik ke depan. Proyeksinya, kata dia, selain untuk memenuhi tenaga kerja di perusahaan, SDM dari SMK bisa memproduksi komponen pendukung untuk kebutuhan industri kereta.
Ia menambahkan, PT INKA fokus pada pengembangan ekosistem pendukung bagi industri yang akan segera dimulai di Banyuwangi.
Sementara itu, Bupati Abdullah Azwar Anas menyambut baik bantuan CSR dari PT INKA, dan Azwar Anas menyampaikan apresiasinya atas perhatian PT INKA pada dunia pendidikan vokasi di Banyuwangi.
"Dukungan PT INKA terhadap pendidikan vokasi tentunya akan mendukung peningkatan kualitas pendidikan khususnya praktik kerja bagi siswa," ujarnya.
Bupati Anas juga mendukung PT INKA yang ingin membentuk ekosistem industri pendukung, khususnya yang memberikan kesempatan bagi pelajar sekolah vokasi di Banyuwangi untuk berperan di industri PT INKA.
"Ini adalah sebuah kesempatan yang sangat baik, karena para siswa bisa mendapatkan transfer pengetahuan dan teknologi. Harapan kami dengan adanya kesempatan ini membuat siswa daerah semakin semangat untuk meningkatkan kompetensinya," kata Anas.
Ke tujuh sekolah kejuruan yang memperoleh CSR, yakni SMKN 1 Glagah, SMKN Ihya Ulumudin Kecamatan Singojuruh, SMKN 2 Tegalsari, SMKN 2 Jember, SMKN Kalipuro, SMK Cordova Tegalsari, SMK Muhammadiyah Rogojampi dan SMKN Nurul Taqwa, Kecamatan Songgon.
Ketujuh sekolah yang mendapat CSR dari PT INKA itu mendapatkan 35 unit mesin untuk peralatan praktik seperti mobil GEA Komplit, car body, engine, velg, scrap, engine GA dan komputer.
Saat ini, PT INKA tengah menyelesaikan pembangunan pabrik kereta api di Banyuwangi, dan pabrik yang berorientasi ekspor dan bakal menjadi terbesar di Asia ini menggandeng perusahaan asal Swiss, Staedler Rail. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020