Bakal pasangan calon Bupati-Wakil Blitar Rini Syarifah dan Rahmad Santoso mengaku menyiapkan strategi khusus melawan pasangan petahana yang sudah lebih dahulu mendaftar pilkada ke KPU setempat.
"Kami sudah komunikasi dengan partai pengusung untuk tindaklanjutnya. Kami akan terus sosialisasi ke masyarakat, kampanyekan program kami," kata Rini Syarifah setelah mendaftar di KPU Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Sabtu.
Ia bersyukur proses pendaftaran berlangsung dengan lancar dan lengkap semua.
Sesuai dengan harapan, ia ingin masyarakat Blitar maju dan sejahtera.
Rahmad Santoso mengaku bersedia mendampingi Rini Syarifah di Pilkada 2020.
Ia juga mengaku cukup dekat dengan kader di PAN dan PKB.
Selain itu, ia juga pernah menimba ilmu di salah satu pondok pesantren di Tulungagung, di mana keluarga Rini Syarifah juga masih dari kalangan pondok pesantren tersebut.
Dirinya dengan Mak Rini (sapaan akrab Rini Syarifah) mengaku pendatang baru dalam pilkada itu.
Untuk melawan pasangan petahana, tim akan berupaya sekuat tenaga memenangi pilkada.
"Yang jelas kami mau totalitas. Modalnya berusaha sebaik mungkin untuk masyarakat Kabupaten Blitar, maju bersama sejahtera bersama, sesuai dengan jargon," kata dia.
Ia juga mempunyai pengalaman sebagai advokat, sehingga ingin membantu mendampingi para TKI. Kabupaten Blitar termasuk salah satu daerah yang jumlah TKI cukup banyak.
Ketua DPC PKB Kabupaten Blitar Abdul Munib menegaskan tim sudah menyiapkan strategi khusus dalam kampanye. Tim melakukan evaluasi kekurangan dari pasangan petahana, yang akan dijadikan sebagai bahan menyusun strategi.
"Setelah melakukan survei, ketika perjalanan lima tahun di masyarakat tamu semua, sehingga kami sebisa mungkin mencarikan alternatif pilihan," kata dia.
Ia juga menambahkan sosialisasi gencar dilakukan seluruh partai pendukung sehingga masyarakat menjadi lebih mengenal pasangan yang diusung partai itu.
Pasangan Rini Syarifah dan Rahmad Santoso sudah mendaftar resmi untuk ikut serta di Pilkada Kabupaten Blitar pada Desember 2020. Sebelumnya, pasangan petahana Rijanto dan Marhaenis Urip Widodo juga sudah mendaftar ke KPU pada Jumat (5/9).
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Kami sudah komunikasi dengan partai pengusung untuk tindaklanjutnya. Kami akan terus sosialisasi ke masyarakat, kampanyekan program kami," kata Rini Syarifah setelah mendaftar di KPU Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Sabtu.
Ia bersyukur proses pendaftaran berlangsung dengan lancar dan lengkap semua.
Sesuai dengan harapan, ia ingin masyarakat Blitar maju dan sejahtera.
Rahmad Santoso mengaku bersedia mendampingi Rini Syarifah di Pilkada 2020.
Ia juga mengaku cukup dekat dengan kader di PAN dan PKB.
Selain itu, ia juga pernah menimba ilmu di salah satu pondok pesantren di Tulungagung, di mana keluarga Rini Syarifah juga masih dari kalangan pondok pesantren tersebut.
Dirinya dengan Mak Rini (sapaan akrab Rini Syarifah) mengaku pendatang baru dalam pilkada itu.
Untuk melawan pasangan petahana, tim akan berupaya sekuat tenaga memenangi pilkada.
"Yang jelas kami mau totalitas. Modalnya berusaha sebaik mungkin untuk masyarakat Kabupaten Blitar, maju bersama sejahtera bersama, sesuai dengan jargon," kata dia.
Ia juga mempunyai pengalaman sebagai advokat, sehingga ingin membantu mendampingi para TKI. Kabupaten Blitar termasuk salah satu daerah yang jumlah TKI cukup banyak.
Ketua DPC PKB Kabupaten Blitar Abdul Munib menegaskan tim sudah menyiapkan strategi khusus dalam kampanye. Tim melakukan evaluasi kekurangan dari pasangan petahana, yang akan dijadikan sebagai bahan menyusun strategi.
"Setelah melakukan survei, ketika perjalanan lima tahun di masyarakat tamu semua, sehingga kami sebisa mungkin mencarikan alternatif pilihan," kata dia.
Ia juga menambahkan sosialisasi gencar dilakukan seluruh partai pendukung sehingga masyarakat menjadi lebih mengenal pasangan yang diusung partai itu.
Pasangan Rini Syarifah dan Rahmad Santoso sudah mendaftar resmi untuk ikut serta di Pilkada Kabupaten Blitar pada Desember 2020. Sebelumnya, pasangan petahana Rijanto dan Marhaenis Urip Widodo juga sudah mendaftar ke KPU pada Jumat (5/9).
Editor : Didik Kusbiantoro
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020