Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mencatat lonjakan 100 kasus baru terkonfirmasi positif virus corona sehingga total keseluruhan pasien mencapai 341 orang.

Dari tambahan 100 orang pasien baru positif COVID-19 di Banyuwangi pada Jumat, sebanyak 89 orang di antaranya merupakan santri di salah satu pondok pesantren setempat. Secara keseluruhan jumlah santri dalam satu pondok pesantren yang terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 199 orang.

"Total sampai hari ini ada 341 kasus COVID-19 di Banyuwangi, dengan 84 orang pasien sudah dinyatakan sembuh," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi dr Widji Lestariono di Banyuwangi, Jumat malam.

Ia mengatakan upaya penanganan kasus COVID-19 di pondok pesantren terus menjadi perhatian utama Satgas Penanganan COVID-19 Banyuwangi. Sejak ada laporan pertama ditemukan santri yang bergejala, tim kesehatan terus melakukan penanganan.

Penanganan kasus corona dilakukan sinergis bersama Kementerian Kesehatan, Pemprov Jatim, Pemkab Banyuwangi, dan jajaran TNI serta kepolisian.

Bahkan, lanjut Kadinkes, sejak tiga hari lalu telah dibangun rumah sakit mini di area pondok pesantren untuk percepatan penanganan para santri yang terpapar virus corona. Rumah sakit mini itu dilengkapi berbagai sarana untuk menunjang proses pemeriksaan kesehatan santri.

"Setiap hari ada dokter dan perawat yang berjaga di sana. Tentu dengan menggunakan alat pelindung diri (APD) untuk menjaga keselamatan mereka," kata Rio, sapaan akrab Kadinkes Banyuwangi.

Saat ini, kata Rio, petugas secara masif melakukan pendataan jumlah pasien, penelusuran dan penanganan gencar juga terus dilakukan. Selain itu, tes usap telah dilakukan kepada sekitar 700 santri.

"Setiap hari kami lakukan penelusuran, tes usap di lokasi pondok sudah kami lakukan tiga kali. Memang konsekuensinya berat, karena pasti akan ada penambahan kasus dalam skala besar. Namun, atas nama kesehatan, santri yang terpapar harus segera diketahui untuk menjamin serta menjaga kesehatan mereka. Doakan semoga semua segera pulih," tuturnya.

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020