Biro Konsultan Kehumasan "Pana Comm" akan menggelar diskusi membahas literasi nutrisi dan literasi media di tengah kesimpangsiuran informasi yang beredar di masyarakat pada Jumat, 28 Agustus 2020.
"Diskusi bertema 'Isu Nutrisi di Tengah Pandemi: Cek Fakta di balik Berita' yang digelar melalui diskusi daring atau webinar," ujar Partner Pana Comm., Patrick Hutapea, melalui siaran pers yang diterima ANTARA di Surabaya, Kamis malam.
Menurut dia, pandemik COVID-19 terjadi berbarengan dengan informasi simpang siur yang beredar dalam jumlah masif.
"Meski pandemi menimbulkan berbagai tantangan luar biasa, tapi masyarakat harus mampu mengedepankan sains ketika mencari, mengolah, dan menyampaikan informasi nutrisi," ucapnya.
Hingga April 2020, kata dia, Kementerian Komunikasi dan Informatika bahkan membongkar 474 disinformasi (hoaks) tentang COVID-19 yang telah beredar di masyarakat.
Sementara itu, tautan registrasi webinar tersebut yaitu "https://us02web.zoom.us/webinar/register/WN_ayCfsLrKSaeaN6wpQe2Q8A".
Pada webinar tersebut, dijadwalkan sebagai pembicara adalah Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan, Badan Pengawas Obat dan Makanan RI, Dra Reri Indriani, Apt., M.Si., kemudian Direktur Gizi Masyarakat Kementerian Kesehatan RI Dr RR. Dhian Probhoyekti, SKM, MA.
Narasumber lainnya adalah Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta Asnil Bambani, Sport Physiotherapist and Coach Adidas Runners Jakarta Matias Ibo, beserta Pakar Komunikasi Kesehatan
Masyarakat Universitas Indonesia Dien Anshari, S.Sos., M.Si., Ph.D.
Sejumlah topik yang akan dibahas antara lain tentang kesenjangan informasi di tengah publik tentang isu nutrisi dan kesehatan, literasi informasi melawan mitos dan hoaks nutrisi, testimoni tentang membongkar mitos dan hoaks nutrisi serta literasi gizi dan komunikasi kesehatan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Diskusi bertema 'Isu Nutrisi di Tengah Pandemi: Cek Fakta di balik Berita' yang digelar melalui diskusi daring atau webinar," ujar Partner Pana Comm., Patrick Hutapea, melalui siaran pers yang diterima ANTARA di Surabaya, Kamis malam.
Menurut dia, pandemik COVID-19 terjadi berbarengan dengan informasi simpang siur yang beredar dalam jumlah masif.
"Meski pandemi menimbulkan berbagai tantangan luar biasa, tapi masyarakat harus mampu mengedepankan sains ketika mencari, mengolah, dan menyampaikan informasi nutrisi," ucapnya.
Hingga April 2020, kata dia, Kementerian Komunikasi dan Informatika bahkan membongkar 474 disinformasi (hoaks) tentang COVID-19 yang telah beredar di masyarakat.
Sementara itu, tautan registrasi webinar tersebut yaitu "https://us02web.zoom.us/webinar/register/WN_ayCfsLrKSaeaN6wpQe2Q8A".
Pada webinar tersebut, dijadwalkan sebagai pembicara adalah Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan, Badan Pengawas Obat dan Makanan RI, Dra Reri Indriani, Apt., M.Si., kemudian Direktur Gizi Masyarakat Kementerian Kesehatan RI Dr RR. Dhian Probhoyekti, SKM, MA.
Narasumber lainnya adalah Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta Asnil Bambani, Sport Physiotherapist and Coach Adidas Runners Jakarta Matias Ibo, beserta Pakar Komunikasi Kesehatan
Masyarakat Universitas Indonesia Dien Anshari, S.Sos., M.Si., Ph.D.
Sejumlah topik yang akan dibahas antara lain tentang kesenjangan informasi di tengah publik tentang isu nutrisi dan kesehatan, literasi informasi melawan mitos dan hoaks nutrisi, testimoni tentang membongkar mitos dan hoaks nutrisi serta literasi gizi dan komunikasi kesehatan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020