Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas berpesan kepada PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) selaku pengembang wisata Boom Marina menampilkan nuansa arsitektur budaya dan sejarah dalam pembangunan pengembangan wisata pantai itu.

"Pantai Boom Banyuwangi memiliki sejarah kuat dengan Kota Broome Australia Barat, keduanya pernah terkoneksi pada awal abad 18 dalam satu jalur kabel telegram bawah laut yang dibangun Inggris mulai dari Eropa hingga Australia," kata Bupati Anas saat bertemu dengan Direktur Utama Pelindo III Saefudin Noer di Pendopo Kabupaten Banyuwangi, Sabtu (22/8).

Menurut dia, nuansa arsitektur heritage ini harus ditampilkan dalam pembangunan pengembangan Boom Marina Banyuwangi yang saat ini terus berjalan.

Selain pesan sejarah, Azwar Anas juga menitipkan budaya Banyuwangi serta meminta arsitektur yang menggambarkan budaya Banyuwangi harus ditampilkan, seperti bangunan yang berbentuk rumah Suku Osing atau unsur budaya lainnya.

Selama ini, lanjut dia, pembangunan di Banyuwangi selalu memasukkan unsur budaya dan arsitektur lokal sebagai identitas kota. Seperti halnya Bandara Banyuwangi, hotel-hotel berbintang di Banyuwangi, Pabrik Kereta Api INKA hingga bangunan ikonik lainnya.

"Kami juga berharap Pelindo III memperbanyak atraksi wisata dan budaya di kawasan bahari ini (Boom Marina),"kata Anas.

Bupati Anas berharap agar sinergitas Pelindo III dengan pemkab bisa berjalan beriringan. Selama ini sebelum akhirnya dikembangkan menjadi Boom Marina oleh Pelindo III, katanya, Pemkab Banyuwangi telah banyak berinvestasi di Pantai Boom.

Sebelumnya, kondisi pantai Boom ini kumuh, banyak masyarakat dan PKL yang terbiasa membuang sampah sembarangan di kawasan pantai ini.

"Perlahan kami ubah pola pikiti masyarakat. Kami tata PKL. Kami bangun gelanggang terbuka dah menggelar banyak festival. Karena itu, pada Pelindo III kami titipkan pesan budaya dan sejarah Banyuwangi di pantai ini," ujarnya.

Menanggapi hal itu,  Direktur Utama Pelindo III Saefudin Noer mengaku sangat setuju apa yang disampaikan Bupati Anas. Menurutnya pembangunan Boom Marina harus menyerap peradaban lokal.

"Boom Marina memiliki potensi luar biasa untuk pariwisata, karena itu harus menyerap local wisdom, kalau tidak percuma," katanya.

Saat ini menurut Saefudin meskipun telah terdapat fasilitas yang dibangun seperti yacth club, boatyard, floating ponton dan lainnya, pembangunan Marina Boom baru masuk tahap awal, sehingga sangat memungkinkan untuk mereview desain.

"Pelindo III juga akan menggandeng arsitek ternama yang telah mengenal Banyuwangi, seperti Andra Matin, Yori Antar dan lainnya. Ini akan memudahkan kami untuk mengembangkan pembangunan yang memenuhi unsur budaya dan sejarah Banyuwangi," tuturnya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020