Sopir atau pengemudi truk kontainer di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya menjalani ujian sertifikasi kompetensi secara bertahap yang digelar oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) sejak awal tahun 2020, kata pejabat terkait. 

Manager Mutu BNSP Edward Simanjuntak mengungkapkan sertifikasi bagi para pekerja di bidang transportasi ini merupakan implementasi dari sejumlah perundangundangan, seperti Undang-undang (UU) Ketenagakerjaan, UU Transportasi dan Keputusan Menteri Perhubungan.
 
Video oleh Hanif Nashrullah

"Sertifikasi kompetensi juga diwajibkan bagi pengemudi angkutan transportasi laut, udara, selain darat dan perkeretaapian. Tujuan utamanya adalah untuk mengurangi kecelakaan kerja di bidang transportasi," ujarnya saat dikonfirmasi di Surabaya, Rabu.

Untuk bidang transportasi darat di wilayah Jawa Timur, BNSP salah satunya telah menggelar ujian sertifikasi kompetensi secara beratahap bagi pengemudi truk kontainer yang sehari-harinya beraktivitas di lingkungan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, bekerja sama adengan Organisasi Pengusaha Angkutan Darat (Organda) Khusus Tanjung Perak Surabaya.     

"Hari ini sedang berlangsung ujian sertifikasi kompetensi bagi pengemudi truk kontainer di Kantor Organda Tanjung Perak Surabaya untuk angkatan keenam. Setiap angkatan kami menguji 20 pengemudi," katanya. 

Ujian sertifikasi kompetensi tersebut digelar secara bertahap sejak awal tahun 2020.

"Ada tiga hal yang diujikan, yaitu knowledge, skill dan attitude. Jadi selain harus memiliki SIM, para pengemudi ini harus lulus tiga hal yang diujikan untuk memperoleh sertifikat kompetensi," ucapnya. 

Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Organda Khusus Tanjung Perak Surabaya Kody Lamahayu Fredy menyebut ada sekitar 8 ribu pengemudi truk yang berada di bawah naungannya.

"Itu nanti secara bertahap akan mengikuti ujian sertifikasi ini. Karena yang diujikan materinya banyak, tidak bisa langsung digelar dengan banyak peserta. Jadi memang harus bertahap dengan peserta yang terbatas, sekitar 20 orang setiap kali digelar ujian," katanya.

Salah satu pengemudi truk kontainer yang hari ini mengikuti ujian sertifikasi kompetensi, Timo Harianto, mengaku tidak mengalami kesulitan menjawab soal-soal yang diajukan penguji dari BNSP.

"Materi yang diujikan adalah pekerjaan yang sehari-hari kami lakukan. Saya rasa ujian ini sangat penting karena mengingatkan keteledoran yang pernah kami perbuat saat bekerja," ucapnya.

Manager Mutu BNSP Edward Simanjuntak menandaskan sertifikasi kompetensi di bidang transportasi darat tidak hanya diperuntukkan sopir truk kontainer saja, melainkan juga untuk seluruh pengemudi angkutan umum. 

Sejauh ini, BNSP di wilayah Jawa Timur juga telah menggelar ujian sertifikasi kompetensi terhadap para pengemudi taksi di Bandara Juanda Surabaya, serta pengemudi truk di bawah Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo). (*)

Pewarta: Hanif Nashrullah

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020