Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jawa Timur mengajak masyarakat meningkatkan protokol kesehatan sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 6 tahun 2020 tentang "Peningkatan Disipilin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan dalam Pencegahan dan Pengendalian COVID-19".
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Sidoarjo, Kamis, mengatakan saat ini penyebaran virus corona atau COVID-19 masih terus terjadi.
"Ada dua pilihan, masih tetap menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, ataukah melakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan juga lockdown. Tentu pilihannya adalah memakai masker, jaga jarak dan cuci tangan," kata Khofifah saat menghadiri kegiatan pencanangan peran TNI Polri dalam penanganan COVID-19 sesuai dengan inpres nomor 6 tahun 2020, di Arhanudse-8, Sidoarjo, Jawa Timur.
Ia mengemukakan, melalui prajurit TNI dan personel Polri, nantinya akan turun dan berbaur di lingkungan masyarakat, untuk mengingatkan dan menyosialisasikan penegakan protokol kesehatan.
"Antara lain, adalah memakai masker, jaga jarak dan mencuci tangan," katanya.
Ia mengatakan, penguatan semua lini diperlukan untuk menangani permasalahan COVID-19 yang ada saat ini.
"Ini menjadi komitmen bersama di semua lini, bahwa saat ini penyebaran virus corona masih terjadi," ujarnya.
Ia menjelaskan, dibutuhkan penguatan kembali kepada seluruh masyarakat terkait dengan peningkatan kedisiplinan untuk melaksanakan tiga protokol kesehatan tersebut, yakni bermasker, jaga jarak, dan cuci tangan.
"Di komando Pak Pangdam V Brawijaya dan Pak Kapolda Jawa Timur, bahwa ada masker yang terus dibagikan," katanya.
Para prajurit TNI dan personel Polri yang turun, juga akan melakukan edukasi, mendesiminasikan sosialisasi, serta melaksanakan pengawasan. Bahkan tidak menutup kemungkinan untuk ditindak, apabila terdapat pelanggaran.
"Apakah melalui peringatan tertulis, ataukah didahului peringatan lisan, ataukah ada sanksi adminiatratif," tegasnya.
Sementara itu, Kapolresta Sidoarjo, Komisaris Besar Polisi Sumardji di Sidoarjo, mengaku siap untuk membantu pengamanan yang ada di Sidoarjo dalam rangka memerangi COVID-19.
"Kami akan terus melakukan razia di masyarakat yang tidak mengenakan masker dan memberikan hukuman kepada mereka," ujarnya.
Hadir dalam kesempatan itu, Kapolda Jatim Irjen Pol Fadil Imran, dan Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Widodo Iriansyah.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Sidoarjo, Kamis, mengatakan saat ini penyebaran virus corona atau COVID-19 masih terus terjadi.
"Ada dua pilihan, masih tetap menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, ataukah melakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan juga lockdown. Tentu pilihannya adalah memakai masker, jaga jarak dan cuci tangan," kata Khofifah saat menghadiri kegiatan pencanangan peran TNI Polri dalam penanganan COVID-19 sesuai dengan inpres nomor 6 tahun 2020, di Arhanudse-8, Sidoarjo, Jawa Timur.
Ia mengemukakan, melalui prajurit TNI dan personel Polri, nantinya akan turun dan berbaur di lingkungan masyarakat, untuk mengingatkan dan menyosialisasikan penegakan protokol kesehatan.
"Antara lain, adalah memakai masker, jaga jarak dan mencuci tangan," katanya.
Ia mengatakan, penguatan semua lini diperlukan untuk menangani permasalahan COVID-19 yang ada saat ini.
"Ini menjadi komitmen bersama di semua lini, bahwa saat ini penyebaran virus corona masih terjadi," ujarnya.
Ia menjelaskan, dibutuhkan penguatan kembali kepada seluruh masyarakat terkait dengan peningkatan kedisiplinan untuk melaksanakan tiga protokol kesehatan tersebut, yakni bermasker, jaga jarak, dan cuci tangan.
"Di komando Pak Pangdam V Brawijaya dan Pak Kapolda Jawa Timur, bahwa ada masker yang terus dibagikan," katanya.
Para prajurit TNI dan personel Polri yang turun, juga akan melakukan edukasi, mendesiminasikan sosialisasi, serta melaksanakan pengawasan. Bahkan tidak menutup kemungkinan untuk ditindak, apabila terdapat pelanggaran.
"Apakah melalui peringatan tertulis, ataukah didahului peringatan lisan, ataukah ada sanksi adminiatratif," tegasnya.
Sementara itu, Kapolresta Sidoarjo, Komisaris Besar Polisi Sumardji di Sidoarjo, mengaku siap untuk membantu pengamanan yang ada di Sidoarjo dalam rangka memerangi COVID-19.
"Kami akan terus melakukan razia di masyarakat yang tidak mengenakan masker dan memberikan hukuman kepada mereka," ujarnya.
Hadir dalam kesempatan itu, Kapolda Jatim Irjen Pol Fadil Imran, dan Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Widodo Iriansyah.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020