PT Petrokimia Gresik membantu dana penelitian deteksi virus SARS-CoV-2 (COVID-19) di RSUD Dr Soetomo Surabaya sebesar Rp163 juta, untuk mendukung pendeteksian kontaminasi virus di berbagai tempat di lingkungan ruang rawat inap rumah sakit itu
Direktur Utama Petrokimia Gresik Rahmad Pribadi di Gresik, Senin mengatakan penelitian ini sangat penting karena RSUD Dr Soetomo merupakan rumah sakit rujukan COVID-19 tingkat provinsi.
Selain itu, berdasarkan data Pemprov Jatim total kasus konfirmasi positif di Jatim sudah mencapai 22.324 lebih, atau tertinggi secara nasional, sehingga risiko penularan mayoritas kabupaten/kota di Jatim juga masih tinggi.
Penelitian akan dilakukan tim dari Departemen Ilmu Mikrobiologi Klinik Universitas Airlangga yang dipimpin Eko Budi Koendhori dr MKes SpMK (K) di lingkungan ruang rawat inap COVID-19 RSUD Dr Soetomo Surabaya.
"Dengan demikian, langkah pencegahan yang dilakukan dapat lebih optimal sekaligus memberi rasa aman bagi tenaga medis dalam memberikan pelayanan di area RS Dr. Soetomo," katanya.
Rahmad mengatakan, bantuan penelitian itu juga sebagai upaya perusahaan dalam melindungi tenaga medis dari bahaya paparan COVID-19.
Ia berharap, hasil dari penelitian nantinya dapat diterapkan atau menjadi referensi rumah sakit rujukan lainnya, baik di Jatim maupun di provinsi lainnya di Indonesia. Mengingat sudah puluhan tenaga medis meninggal akibat terpapar virus usai menangani pasien COVID-19.
"Bantuan ini melengkapi rangkaian dukungan kami untuk percepatan penanganan COVID-19, khususnya di bidang penelitian. Selama ini kami juga menyalurkan dalam wujud Alat Pelindung Diri (APD), obat-obatan, hand sanitizer, serta disinfektan untuk mencegah penularan, serta sembako kepada masyarakat," katanya.
Ia mengatakan, riset adalah sumber dari segala solusi, sehingga Petrokimia Gresik sangat mendukung upaya-upaya penelitian dalam rangka mengatasi COVID-19.
Petrokimia Gresik sebelumnya juga menyerahkan bantuan percepatan penanganan COVID-19 berupa isolation transport dan Swab Kit + VTM kepada RSUD dr Soetomo, RSUD Ibnu Sina Kabupaten Gresik, dan Rumah Sakit Universitas Airlangga Kota Surabaya, serta kepada Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik yang juga juru bicara Satgas Penanganan dan Percepatan COVID-19, drg Saifudin Ghozali di Gresik mengatakan, laporan terkini kasus COVID-19 di wilayahnya yakni angka kesembuhan masih mendominasi.
Ia mengatakan, kesembuhan pasien mencapai 26 orang, sedangkan positif 25 orang dan kasus meninggal dunia 1 orang.
Puluhan pasien sembuh itu, kata Ghozali berasal dari lima kecamatan, masing-masing Kecamatan Cerme, Driyorejo, Gresik, Kebomas serta Kecamatan Manyar.
Sedangkan penambahan kasus positif berasal dari delapan kecamatan, masing-masing Kecamatan Benjeng, Bungah, Driyorejo, Duduk Sampeyan, Gresik, Kebomas, Manyar, serta Kecamatan Menganti.
"Untuk satu konfirmasi kasus meninggal berasal dari Desa Tebaloan, Kecamatan Duduk Sampeyan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Direktur Utama Petrokimia Gresik Rahmad Pribadi di Gresik, Senin mengatakan penelitian ini sangat penting karena RSUD Dr Soetomo merupakan rumah sakit rujukan COVID-19 tingkat provinsi.
Selain itu, berdasarkan data Pemprov Jatim total kasus konfirmasi positif di Jatim sudah mencapai 22.324 lebih, atau tertinggi secara nasional, sehingga risiko penularan mayoritas kabupaten/kota di Jatim juga masih tinggi.
Penelitian akan dilakukan tim dari Departemen Ilmu Mikrobiologi Klinik Universitas Airlangga yang dipimpin Eko Budi Koendhori dr MKes SpMK (K) di lingkungan ruang rawat inap COVID-19 RSUD Dr Soetomo Surabaya.
"Dengan demikian, langkah pencegahan yang dilakukan dapat lebih optimal sekaligus memberi rasa aman bagi tenaga medis dalam memberikan pelayanan di area RS Dr. Soetomo," katanya.
Rahmad mengatakan, bantuan penelitian itu juga sebagai upaya perusahaan dalam melindungi tenaga medis dari bahaya paparan COVID-19.
Ia berharap, hasil dari penelitian nantinya dapat diterapkan atau menjadi referensi rumah sakit rujukan lainnya, baik di Jatim maupun di provinsi lainnya di Indonesia. Mengingat sudah puluhan tenaga medis meninggal akibat terpapar virus usai menangani pasien COVID-19.
"Bantuan ini melengkapi rangkaian dukungan kami untuk percepatan penanganan COVID-19, khususnya di bidang penelitian. Selama ini kami juga menyalurkan dalam wujud Alat Pelindung Diri (APD), obat-obatan, hand sanitizer, serta disinfektan untuk mencegah penularan, serta sembako kepada masyarakat," katanya.
Ia mengatakan, riset adalah sumber dari segala solusi, sehingga Petrokimia Gresik sangat mendukung upaya-upaya penelitian dalam rangka mengatasi COVID-19.
Petrokimia Gresik sebelumnya juga menyerahkan bantuan percepatan penanganan COVID-19 berupa isolation transport dan Swab Kit + VTM kepada RSUD dr Soetomo, RSUD Ibnu Sina Kabupaten Gresik, dan Rumah Sakit Universitas Airlangga Kota Surabaya, serta kepada Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik yang juga juru bicara Satgas Penanganan dan Percepatan COVID-19, drg Saifudin Ghozali di Gresik mengatakan, laporan terkini kasus COVID-19 di wilayahnya yakni angka kesembuhan masih mendominasi.
Ia mengatakan, kesembuhan pasien mencapai 26 orang, sedangkan positif 25 orang dan kasus meninggal dunia 1 orang.
Puluhan pasien sembuh itu, kata Ghozali berasal dari lima kecamatan, masing-masing Kecamatan Cerme, Driyorejo, Gresik, Kebomas serta Kecamatan Manyar.
Sedangkan penambahan kasus positif berasal dari delapan kecamatan, masing-masing Kecamatan Benjeng, Bungah, Driyorejo, Duduk Sampeyan, Gresik, Kebomas, Manyar, serta Kecamatan Menganti.
"Untuk satu konfirmasi kasus meninggal berasal dari Desa Tebaloan, Kecamatan Duduk Sampeyan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020