Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya (KBS) mulai hari ini kembali dibuka untuk pengunjung atau masyarakat umum, setelah sempat ditutup selama empat bulan terhitung sejak 17 Maret 2020 akibat pandemi virus corona (COVID-19).
Direktur Perusahaan Daerah Taman Satwa KBS Chairul Anwar mengatakan pembukaan kembali KBS mengacu Peraturan Wali Kota Surabaya Nomor 33 Tahun 2020 tentang Pedoman Tatanan Normal Baru pada Kondisi Pandemi COVID-19.
"Pembukaan ini masih dalam tahap uji coba hingga selama sebulan ke depan," ujarnya saat konferensi pers di Surabaya, Senin.
Chairul memastikan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 telah disiapkan untuk memberi rasa aman kepada pengunjung.
Di antaranya telah terpasang pencuci tangan dengan air mengalir di 23 titik, serta penyanitasi tangan atau "hand sanitizer" di 50 titik lingkungan KBS.
Selain itu diterapkan jalur satu arah bagi para pengunjung, serta menjaga jarak aman fisik atau "physical distancing" dengan memberi tanda di sekitar kandang satwa maupun seluruh lingkungan KBS.
"Kami tempatkan sejumlah petugas di berbagai titik lingkungan KBS untuk mengarahkan pengunjung agar senantiasa menjaga jarak aman fisik," katanya.
Untuk sementara, Chairul menandaskan, KBS meniadakan pertunjukan satwa demi mencegah kerumunan pengunjung.
"Pendapatan kami sebenarnya banyak diperoleh dari pertunjukan satwa, seperti tunggang gajah, 'animal edutainment' dan 'feeding time'. Tapi pembukaan KBS ini tidak semata untuk mencari keuntungan, melainkan lebih mengedepankan edukasi satwa kepada masyarakat," ujarnya.
Tiket masuk KBSA hanya bisa diperoleh secara daring melalui situs web www.surabayazoo.co.id dengan harga yang sama seperti sebelumnya, yaitu Rp15 ribu perorang.
Karena kuota pengunjung dibatasi hanya 50 persen dari kapasitas daya tampung normal, KBS menerapkan jam kunjungan menjadi dua sesi. Sesi pertama mulai pukul 08.30 - 11.30 WIB, sesi kedua pukul 12.30 - 15.30 WIB.
"Kami sarankan pengunjung membawa makanan dan minuman sendiri dari rumah masing-masing karena 'tenant' yang biasa menjual makanan dan minuman di lingkungan KBS masih belum diperbolehkan buka," ucap Chairul. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Direktur Perusahaan Daerah Taman Satwa KBS Chairul Anwar mengatakan pembukaan kembali KBS mengacu Peraturan Wali Kota Surabaya Nomor 33 Tahun 2020 tentang Pedoman Tatanan Normal Baru pada Kondisi Pandemi COVID-19.
"Pembukaan ini masih dalam tahap uji coba hingga selama sebulan ke depan," ujarnya saat konferensi pers di Surabaya, Senin.
Chairul memastikan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 telah disiapkan untuk memberi rasa aman kepada pengunjung.
Di antaranya telah terpasang pencuci tangan dengan air mengalir di 23 titik, serta penyanitasi tangan atau "hand sanitizer" di 50 titik lingkungan KBS.
Selain itu diterapkan jalur satu arah bagi para pengunjung, serta menjaga jarak aman fisik atau "physical distancing" dengan memberi tanda di sekitar kandang satwa maupun seluruh lingkungan KBS.
"Kami tempatkan sejumlah petugas di berbagai titik lingkungan KBS untuk mengarahkan pengunjung agar senantiasa menjaga jarak aman fisik," katanya.
Untuk sementara, Chairul menandaskan, KBS meniadakan pertunjukan satwa demi mencegah kerumunan pengunjung.
"Pendapatan kami sebenarnya banyak diperoleh dari pertunjukan satwa, seperti tunggang gajah, 'animal edutainment' dan 'feeding time'. Tapi pembukaan KBS ini tidak semata untuk mencari keuntungan, melainkan lebih mengedepankan edukasi satwa kepada masyarakat," ujarnya.
Tiket masuk KBSA hanya bisa diperoleh secara daring melalui situs web www.surabayazoo.co.id dengan harga yang sama seperti sebelumnya, yaitu Rp15 ribu perorang.
Karena kuota pengunjung dibatasi hanya 50 persen dari kapasitas daya tampung normal, KBS menerapkan jam kunjungan menjadi dua sesi. Sesi pertama mulai pukul 08.30 - 11.30 WIB, sesi kedua pukul 12.30 - 15.30 WIB.
"Kami sarankan pengunjung membawa makanan dan minuman sendiri dari rumah masing-masing karena 'tenant' yang biasa menjual makanan dan minuman di lingkungan KBS masih belum diperbolehkan buka," ucap Chairul. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020