Tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Kota Madiun, Jawa Timur kembali mencatat satu tambahan kasus konfirmasi positif pada Sabtu sehingga secara keseluruhan pasien yang terpapar virus itu menjadi 26 orang.
"Sesuai data, pasien nomor 26 tersebut berinisial SY, seorang perempuan usia 71 tahun, warga Kelurahan Pilangbango, Kecamatan Kartoharjo," ujar Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kota Madiun Noor Aflah dalam keterangannya di Madiun, Sabtu malam.
Berdasar rilis, SY mengeluh sakit pada tanggal 21 Juli lalu dan memeriksakan diri ke dokter. Tak kunjung sembuh, SY lalu kembali berobat ke RSUD Kota Madiun tiga hari setelahnya. Selain itu, yang bersangkutan juga melakukan "rapid test" dan hasilnya reaktif.
Setelah itu, satgas juga melakukan tes usap terhadap SY dan hasilnya terkonfirmasi positif COVID-19 pada 24 Juli 2020.
Hasil penelusuran, baik SY maupun kontak eratnya tidak pernah melakukan perjalanan ke luar kota. Selain itu, juga tidak ada tamu luar kota yang datang ke rumahnya.
"Petugas kesehatan masih melakukan penelusuran lebih lanjut dengan menghimpun data-data lain. Artinya, penyebab awal tertularnya SY masih belum dapat diketahui," kata dia.
Sesuai penanganan COVID-19, pihak-pihak yang melakukan kontak erat dengan kasus nomor 26 tersebut juga sudah dilakukan tes usap dan sedang menunggu hasilnya.
"Kasus 26 tersebut saat ini sedang menjalani isolasi secara mandiri. Begitu juga dengan kontak erat yang bersangkutan," tambahnya.
Dengan tambahan satu kasus baru tersebut, jumlah pasien positif COVID-19 di Kota Madiun saat ini mencapai 26 orang. Dari 26 orang tersebut, 14 orang di antaranya telah sembuh, sembilan orang masih dirawat, dan tiga lainnya menjalankan isolasi mandiri.
Sesuai ketentuan yang terbaru, kasus konfirmasi tanpa gejala dapat melaksanakan isolasi mandiri di rumah dan terus dipantau oleh tim kesehatan setempat.
Satgas Penanganan COVID-19 Kota Madiun terus mengingatkan warga setempat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran COVID-19.
Selain itu, razia protokol kesehatan oleh tim gabungan Pemkot Madiun terus digelar guna menegur warga yang belum displin menerapkan protokol kesehatan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Sesuai data, pasien nomor 26 tersebut berinisial SY, seorang perempuan usia 71 tahun, warga Kelurahan Pilangbango, Kecamatan Kartoharjo," ujar Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kota Madiun Noor Aflah dalam keterangannya di Madiun, Sabtu malam.
Berdasar rilis, SY mengeluh sakit pada tanggal 21 Juli lalu dan memeriksakan diri ke dokter. Tak kunjung sembuh, SY lalu kembali berobat ke RSUD Kota Madiun tiga hari setelahnya. Selain itu, yang bersangkutan juga melakukan "rapid test" dan hasilnya reaktif.
Setelah itu, satgas juga melakukan tes usap terhadap SY dan hasilnya terkonfirmasi positif COVID-19 pada 24 Juli 2020.
Hasil penelusuran, baik SY maupun kontak eratnya tidak pernah melakukan perjalanan ke luar kota. Selain itu, juga tidak ada tamu luar kota yang datang ke rumahnya.
"Petugas kesehatan masih melakukan penelusuran lebih lanjut dengan menghimpun data-data lain. Artinya, penyebab awal tertularnya SY masih belum dapat diketahui," kata dia.
Sesuai penanganan COVID-19, pihak-pihak yang melakukan kontak erat dengan kasus nomor 26 tersebut juga sudah dilakukan tes usap dan sedang menunggu hasilnya.
"Kasus 26 tersebut saat ini sedang menjalani isolasi secara mandiri. Begitu juga dengan kontak erat yang bersangkutan," tambahnya.
Dengan tambahan satu kasus baru tersebut, jumlah pasien positif COVID-19 di Kota Madiun saat ini mencapai 26 orang. Dari 26 orang tersebut, 14 orang di antaranya telah sembuh, sembilan orang masih dirawat, dan tiga lainnya menjalankan isolasi mandiri.
Sesuai ketentuan yang terbaru, kasus konfirmasi tanpa gejala dapat melaksanakan isolasi mandiri di rumah dan terus dipantau oleh tim kesehatan setempat.
Satgas Penanganan COVID-19 Kota Madiun terus mengingatkan warga setempat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran COVID-19.
Selain itu, razia protokol kesehatan oleh tim gabungan Pemkot Madiun terus digelar guna menegur warga yang belum displin menerapkan protokol kesehatan. (*)
Editor : Slamet Hadi Purnomo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020