Kementerian Pertanian melalui Balai Karantina Pertanian Surabaya bersama PT Cipta Makmur Sentausa (CMS) melakukan ekspor bawang merah sebanyak 52,4 ton  ke Thailand.

"Ini merupakan ekspor perdana bawang merah Probolinggo untuk tahun ini dan mengirim dua kontainer ke Thailand," ujar Direktur PT CMS Sri Puji Wanti di sela pelepasan ekspor bawang merah di Tanjung Perak Surabaya, Selasa.

Dalam siaran pers yang diterima ANTARA, jumlah ekspor bawang merah kali ini tidak sebanyak tahun-tahun sebelumnya yang mencapai 15-20 kontainer atau 420 ton.

Selain belum memasuki panen raya, harga bawang merah di petani masih tinggi, namun ia enggan mengungkapkan detail harganya.

"Tapi, karena adanya pemintaan dari negara tujuan, ekspor tetap dilaksanakan," ucapnya.

Menurut dia, negara seperti Thailand sangat berminat terhadap bawang merah asal Probolinggo, karena beberapa keunggulannya seperti merah, berukuran besar-besar, dan lebih pedas.

"Dari beberapa sampel yang kami kirimkan ke sana, yang responnya paling baik ya bawang merah Probolinggo ini," kata Wanti.

Selain bawang merah, pihaknya sedang menjajaki ekspor komoditas lainnya seperti kacang hijau, meskipun masih ada beberapa kendala dalam proses ekspor, salah satunya terbatasnya negara tujuan.

Dia mencontohkan Vietnam yang saat ini sudah tidak lagi mau menerima impor bawang merah asal Indonesia.

"Untuk Vietnam kami sudah tidak bisa masuk ke sana lagi. Makanya kami mohon dibantu oleh pemerintah agar bawang merah bisa masuk ke sana lagi sehingga ekspor bisa meningkat," katanya.

Sementara itu, pandemi COVID-19 sempat menjadi hambatan bagi eksportir untuk mengirimkan komoditas-komoditas unggulannya, namun seiring diberlakukannya era kenormalan baru, ekspor mulai kembali terbuka.

Pihaknya juga menargetkan ekspor bawang merah tidak menurun meski sempat terhambat pandemi COVID-19.

"Tahun lalu kurang lebih kami mengekspor 15 sampai 20 kontainer. Per kontainernya 28 ton. Biasanya mulai Juli itu stok melimpah, karena panen raya biasanya bulan-bulan itu," tuturnya.

Kepala Seksi Pelayanan Operasional Karantina Tumbuhan pada Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya Tupa HM Hutabarat mengakui bawang merah Probolinggo menjadi salah satu komoditas ekspor unggulan Jatim.

Pihaknya menegaskan akan terus memberikan kemudahan-kemudahan kepada pihak eksportir, agar bawang merah asal Jatim bisa terus diekspor.

"Kemudahannya bisa melakukan pemeriksaan dan pelayanan cepat sehingga cepat menerbitkan sertifikat ekspornya. Apalagi kami juga ada program gerakan ekspor tiga kali lipat sehingga harus dipermudah," kata Tupa.

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020