Universitas Muhammadiyah Malang terus mengembangkan inovasi di berbagai bidang penelitian, salah satunya riset bidang pangan yang didanai pemerintah melalui Prioritas Riset Nasional (PRN) Kemenkeu RI.

Direktur Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) UMM Prof Dr Yus Mochamad Cholily di Malang, Senin menjelaskan sejumlah dosen UMM melalui berbagai inovasi dan temuannya masuk dalam daftar penerima dana riset yang dikucurkan Kemenkeu melalui Sekretariat Jenderal Lembaga Pengelola Dana Pendidikan bagi Riset Inovatif dan Produktif (Rispro) Mandatori PRN.

Baca juga: UMM kembangkan pembelajaran bauran dengan Siklus Pe5 di masa pandemi COVID-19

"Ada tujuh perguruan tinggi yang diamanahi mengerjakan program PRN ini, di antaranya IPB University, Universitas Brawijaya, dan Universitas Airlangga. UMM merupakan satu-satunya perguruan tinggi swasta yang mendapatkan dana tersebut," katanya.

Guru Besar Bidang Ilmu Matematika itu mengemukakan UMM saat ini menjadi salah satu kiblat pertanian, peternakan, dan perikanan di Indonesia. "Semua ini berkat kerja tim di Fakultas Pertanian Peternakan (FPP)," ucapnya.

Salah satu riset dosen UMM yang didanai pemerintah melalui PRN tersebut, adalah riset yang dilakukan Prof Dr Indah Prihantini yang berjudul "Perakitan Teknologi Pupuk Hayati Plus untuk Padi Super dan Ekostis".

Tujuan penelitian terkait pupuk tersebut, kata dia, menghasilkan produk pupuk hayati spesifik untuk padi produksi tinggi, tahan penyakit dan ramah lingkungan.

Baca juga: UMM kembangkan padi varietas unggul UM-400 dengan teknologi khusus

PRN ini merupakan program di bawah koordinasi Kementerian Pertanian dan Kementerian Riset dan Teknologi/ Badan Riset dan Inovasi Nasional.

"Luarannya adalah produk komersial pupuk hayati spesifik untuk padi yang tersertifikasi organik dan terdaftar di Kementerian Pertanian serta E-Catalog Indonesia, sehingga bisa diedarkan secara nasional," kata Prof Dr Indah Prihantini.

Guru Besar bidang Nutrisi dan Ternak Organik FPP UMM itu mengatakan kegiatan riset tersebut rencananya dilakukan selama lima tahun dan dalam kegiatan riset ini juga akan bekerja sama dengan industri untuk produksi skala industri dan distributor untuk pemasaran, baik lokal, regional maupun nasional.

Menurut Indah, produk yang akan dikembangkan adalah prototype yang sudah dihasilkan dari penelitian yang dilakukan sejak 20 tahun terakhir dan sudah dimanfaatkan secara lapang oleh petani padi di beberapa wilayah di Tanah Air.

Keunggulan produk yang dihasilkan dari penelitian Prof Indah adalah mempunyai lima fungsi dalam satu produk, yaitu sebagai pembenah tanah, pupuk hayati, nutrisi organik, bioproteksi dan biosavety.

Baca juga: UMM bagikan ribuan paket sembako untuk mahasiswa dan warga sekitar kampus
Baca juga: Kewalahan, RSU UMM membutuhkan relawan untuk bantu tangani COVID-19

"Karena membersihkan residu kimia pada produk diharapkan produktivitas tanaman tinggi dan tahan penyakit. Produksi gabah menjadi rendemen dan kualitas baik serta bebas residu kimia,” kata Indah.

Riset dosen UMM lainnya yang juga mendapatkan pendanaan dari pemerintah melalui PRN, di antaranya Dr Ali Ikhwan, dengan judul riset Produk dan Teknologi Pupuk Hayati Plus untuk Poduk Jagung Tinggi dan Tahan Penyakit pada Lahan Kering.

Selain itu, riset dari Dr Listiari Hendraningsih dengan judul Perakitan Pakan Fungsional Sapi Potong POGASI sesuai Status Reproduksi dan Dr Abdul Malik dengan risetnya berjudul Bibit Unggul Ayam Lokal dengan Keunggulan Produksi Tinggi dan Tahan Penyakit.

Sementara itu, FPP UMM saat ini juga sedang mengembangkan model integrated farming dan fokus pada upaya mengajak generasi muda untuk cinta pertanian melalui konsep petani milenial.

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020