Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengklaim bahwa tingkat kesembuhan untuk pasien positif COVID-19 di provinsi setempat meningkat selama dua pekan terakhir.
"Dari data yang ada, sejak 25 Juni sampai 9 Juli, jumlah pasien yang sembuh dari COVID-19 sebanyak 2.150 orang," kata Gubernur Khofifah di sela panen udang vanamei di Puspenerbal Juanda di Sidoarjo, Sabtu.
Sedangkan sejak Maret sampai dengan 24 Juni, jumlah pasien yang sembuh dari COVID-19 sebanyak 3.429 orang pasien.
"Bahkan, pada dua hari terakhir tingkat kesembuhan di Jawa Timur ini tertinggi di Indonesia," kata Khofifaj.
Ia mengatakan salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kesembuhan yaitu melaksanakan testing, tracing, dan juga treatment.
"Jadi, ada tiga T, kalau sudah testing, kemudian rapor tes reaktif, siap di-tracing, baru kemudian treatment. Saya kira intervensi itu yang dilakukan," katanya.
Merujuk peningkatan jumlah pasien yang sembuh, di Kabupaten Sidoarjo misalnya, juga menunjukkan tren kesembuhan yang cukup banyak selama tiga hari terakhir.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo Syaf Satriawarman mengatakan pihaknya menggunakan pendekatan dari WHO yang terbaru untuk mencatat jumlah pasien COVID-19.
"Kami menggunakan pendekatan WHO yaitu tes usap yang cukup sekali saja jika hasilnya negatif dan tidak ada gejala, maka orang itu bisa dikatakan sembuh," katanya.
Dengan pendekatan itu, maka akan ada peningkatan jumlah pasien yang berhasil disembuhkan dari COVID-19.
"Namun demikian, kami tetap meminta kepada masyarakat supaya mereka tetap menerapkan protokol kesehatan seperti jaga jarak, sering cuci tangan dan menggunakan masker saat mereka keluar rumah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Dari data yang ada, sejak 25 Juni sampai 9 Juli, jumlah pasien yang sembuh dari COVID-19 sebanyak 2.150 orang," kata Gubernur Khofifah di sela panen udang vanamei di Puspenerbal Juanda di Sidoarjo, Sabtu.
Sedangkan sejak Maret sampai dengan 24 Juni, jumlah pasien yang sembuh dari COVID-19 sebanyak 3.429 orang pasien.
"Bahkan, pada dua hari terakhir tingkat kesembuhan di Jawa Timur ini tertinggi di Indonesia," kata Khofifaj.
Ia mengatakan salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kesembuhan yaitu melaksanakan testing, tracing, dan juga treatment.
"Jadi, ada tiga T, kalau sudah testing, kemudian rapor tes reaktif, siap di-tracing, baru kemudian treatment. Saya kira intervensi itu yang dilakukan," katanya.
Merujuk peningkatan jumlah pasien yang sembuh, di Kabupaten Sidoarjo misalnya, juga menunjukkan tren kesembuhan yang cukup banyak selama tiga hari terakhir.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo Syaf Satriawarman mengatakan pihaknya menggunakan pendekatan dari WHO yang terbaru untuk mencatat jumlah pasien COVID-19.
"Kami menggunakan pendekatan WHO yaitu tes usap yang cukup sekali saja jika hasilnya negatif dan tidak ada gejala, maka orang itu bisa dikatakan sembuh," katanya.
Dengan pendekatan itu, maka akan ada peningkatan jumlah pasien yang berhasil disembuhkan dari COVID-19.
"Namun demikian, kami tetap meminta kepada masyarakat supaya mereka tetap menerapkan protokol kesehatan seperti jaga jarak, sering cuci tangan dan menggunakan masker saat mereka keluar rumah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020