Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mendorong adanya penguatan pangan di masyarakat, selama masa pandemi COVID-19 berlangsung seperti sekarang ini. 

"Saya sering melihat budi daya ikan lele dalam kolam bundar, tetapi baru kali ini saya melihat udang vanamei yang dibudidayakan di kolam bundar. Ini bisa menjadi inspirasi dan bisa terus dikembangkan," katanya saat menghadiri panen udang vanamei di areal Markas Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Puspenerbal) di Juanda, Kabupaten Sidoarjo, Sabtu.

Ia mengatakan, budi daya perikanan ini bisa menjadi salah satu alternatif menjaga ketahanan pangan di tengah kondisi pandemi sekarang ini.

"Saya meminta kepada dinas perikanan dan kelautan (diskanla) untuk memberikan mentoring dan klinik melalui virtual terkait dengan pelatihan padat karya ini," katanya.

Ia menjelaskan, PBB sudah beberapa kali menyampaikan kekhawatiran akan adanya krisis pangan. Gubernur mengaku, kita beruntung karena Indonesia memiliki lahan yang subur, laut dengan ikan dan budi daya perikanan.

"Jawa Timur tetap menjadi pengontrol terhadap kemampuan ketahanan pangan nasional, khususnya terhadap 80 persen pengiriman logistik di 16 provinsi di wilayah timur," katanya.

Ia mengatakan, saat ini Jawa Timur terus menjaga ketahanan pangan, salah satunya beras yang hingga saat ini masih surplus 2,3 juta ton dan juga jagung yang surplus 1,6 juta ton.

"Sementara budi daya perikanan udang vanamei ini sangat bagus dan bisa terus dikembangkan," katanya.

Pada kesempatan itu, Komandan Puspenerbal Laksamana Pertama TNI Edwin mengatakan, salah satu potensi terbesar yang dimiliki Lanudal Juanda adalah luasan lahan yang mencapai 934.299 hektare.

"Dari luasan itu, 159 hektare untuk pertanian dan 91 hektare untuk perikanan," katanya.

Pada kesempatan itu juga diserahkan bantuan berupa bahan pokok kepada anak yatim, warga kurang mampu dan juga pegawai koperasi setempat sebanyak 500 paket dari Pemprov Jatim. (*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020