Elemen Jaringan Madura Milenial (JMM) menilai suara masyarakat Madura pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Surabaya 2020 cukup memengaruhi hasil perolehan suara pasangan calon.

"Sebab setelah masyarakat Jawa, etnis terbesar kedua di Surabaya adalah warga Madura atau jumlahnya sekitar 30 persen," ujar Koordinator Jaringan Madura Milenial Iksan Kamil Sahri kepada wartawan di Surabaya, Kamis malam.

Menurut dia, suara masyarakat Madura yang ada di Surabaya layak diperhitungkan oleh pasangan calon wali kota dan wakil wali kota yang akan maju pada 9 Desember 2020.

"Di pasar-pasar tradisional mayoritas orang Madura. Belum lagi kawasan Surabaya Utara yang seperti berada di Madura, apalagi komunikasi antarwarganya sudah bahasa Madura juga," ucapnya.

Bahkan, kandidat dari Madura disebutnya memiliki peluang cukup besar untuk membantu mendulang suara, terlebih tokoh-tokohnya layak untuk maju.

Ia menyebut nama pengacara M Sholeh dan Mujahid Ansori yang sama-sama memiliki modal penting untuk mendapat simpati sekaligus menjadi kandidat kuat dengan dukungan warga Madura.

"M Sholeh pengacara ulung yang sering menang perkara di MK dan sudah populer, tapi Mujahid Ansori dikenal sebagai politikus kawakan sekaligus mubaligh dan tempat para masyarakat Madura berkonsultasi," katanya.

Hanya, kata dia, kekurangan Mujahid Ansori kurang populer di kalangan pemuda sehingga menjadi pekerjaan rumah agar namanya layak masuk bursa calon pemimpin Kota Pahlawan.

"Akhirnya, kami menilai nama Mujahid Ansori untuk diusulkan sebagai bakal calon wakil wali kota alternatif, terutama untuk dipasangkan dengan Machfud Arifin yang sampai sekarang belum memastikan pasangan," ujarnya.

Modal sosial yang kuat, lanjut dia, menjadi nilai lebih bagi Mujahid Ansori untuk maju mendampingi Machfud Arifin melawan kandidat dari PDI Perjuangan yang diperkirakan mengusung pasangan calon dari kalangan internal.

"Mujahid Ansori adalah tokoh Nahdliyyin dan terbukti sebagai orang pergerakan yang sudah sangat paham dunia politik. Kami akan usulkan namanya sebagai kandidat alternatif," tuturnya.

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020