Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Kota Madiun, Jawa Timur, mencatat dua tambahan kasus baru pasien terinfeksi virus corona jenis baru di wilayah itu sehingga keseluruhan pasien positif menjadi 20 orang.

"Terdapat dua penambahan kasus COVID-19 di Kota Madiun dari 18 menjadi 20 orang per Kamis (9/7/2020)," ujar Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Madiun Noor Aflah di Madiun, Kamis malam.

Sesuai data, pasien ke-19 merupakan warga Kelurahan Nambangan Kidul dan pasien ke-20 warga Kelurahan Manisrejo.

Ia menjelaskan kasus konfirmasi Nomor 19 berinisial M (71), seorang ibu rumah tangga dan sebelumnya berstatus pasien dalam pengawasan (PDP).

Pasien M sudah sakit sejak 30 Juni 2020. Kondisi yang bersangkutan tak kunjung membaik kendati sudah melakukan pengobatan. Bahkan, sempat masuk IGD RSUD Soedono pada 7 Juli 2020 dan langsung dilakukan perawatan di ruang isolasi.

"Yang bersangkutan ini ibu rumah tangga dan kontak erat dengan dua orang di rumahnya," kata Noor Aflah.

Tim GTPP masih melakukan pelacakan asal muasal M ini tertular COVID-19. Sebab, dari hasil penelusuran sementara, M mengaku tidak pernah pergi ke luar kota. Dia lebih banyak di rumah dengan sesekali belanja di pasar dan ke bank mengurus pensiunan.

Selain itu, yang bersangkutan juga paling sering berbincang dengan tetangga di kiri dan kanan rumahnya. Hanya saja, M pernah kedatangan tamu dari Babadan, Ponorogo, tetapi tidak menginap, beberapa waktu lalu. Tamu tersebut datang dengan kendaraan pribadi.

"Kami masih melakukan tracing kemungkinan tertularnya yang bersangkutan. Jika memang tidak ada kasus dari luar, bisa jadi ini kasus lokal pertama di Kota Madiun," kata Aflah.

Pihaknya juga telah melakukan tes swab terhadap keponakan yang bersangkutan dan hasilnya adalah negatif.

Sementara itu, kasus konfirmasi Nomor 20 merupakan tenaga medis yang bekerja di RSUD Caruban, Kabupaten Madiun. Pasien Nomor 20 tersbut berinisial SAS (32), warga Kelurahan Manisrejo.

Pasien SAS sudah lepas tugas sejak 1 Juli lalu karena sakit dan langsung dilakukan isolasi di tempatnya bekerja. Yang bersangkutan mengeluhkan demam pada waktu itu. Pihak-pihak yang kontak erat dengan pasien segera dilakukan tes swab. Selain teman kerja, SAS juga memiliki lima kontak erat dengan orang di rumahnya.

"Karena ini tenaga medis, kemungkinan besar tertular dari pasiennya yang berstatus OTG, ODP, maupun PDP," ujar Aflah.

Pihaknya menegaskan, Pemerintah Kota Madiun akan kembali melaksanakan pola-pola awal dalam penerapan protokol kesehatan. Salah satunya, pengaktifan kembali ruang isolasi di Stadion Wilis untuk para pendatang selama 14 hari.

Dengan tambahan dua kasus tersebut, jumlah pasien positif COVID-19 di Kota Madiun saat ini mencapai 20 orang. Dari 20 orang tersebut, tujuh orang di antaranya telah sembuh dan 13 lainnya masih dirawat.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020