Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Sidoarjo melaksanakan rapat bersama untuk menyinkronkan data kesembuhan pasien sesuai dengan peraturan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO yang terbaru.

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin ketika dikonfirmasi di Sidoarjo, Rabu, mengatakan dalam peraturan sebelumnya pasien harus tes usap dua kali baru dikatakan sembuh.

"Tetapi sekarang cukup tes usap sekali saja dan isolasi selama 14 hari, baru kalau tidak ada gejala bisa dikatakan sembuh," katanya.

Ia optimistis jika dengan perubahan ini angka kesembuhan pasien positif COVID-19 di Sidoarjo bisa bertambah sekitar 300-an orang.

Menurut Nur Ahmad, saat ini terjadi perbedaan angka kesembuhan dengan realita di masyarakat, salah satunya penerapan aturan dari WHO itu.

"Padahal petugas di lapangan seperti Babinsa dan juga Bhabinkamtimas menemukan banyak pasien yang sudah sembuh dan sudah beraktivitas seperti semula," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, dengan menyinkronkan data bersama dengan tiga pilar Gugus Tugas COVID-19 di Sidoarjo diharapkan angka kesembuhan semakin banyak dari yang ada saat ini sekitar 300-an pasien.

"Adanya perubahan regulasi itu harus direspons dengan cepat termasuk juga input data, mengingat saat ini sudah banyak pasien yang sembuh," katanya.

Hal senada juga disampaikan Wakil Ketua Gugus Tugas COVID-19 Sidoarjo Kombes Pol Sumardji yang mengatakan jika salah satu upaya untuk menekan penyebaran virus corona atau COVID-19 bisa dengan mengisolasi suatu wilayah.

"Wilayah yang dimaksud tidak begitu luas, hanya setingkat RT atau RW saja tergantung dari tingkat penyebaran virus corona atau COVID-19," katanya.

Dari data yang ada jumlah pasien sembuh dari virus corona atau COVID-19 di Kabupaten Sidoarjo pada Selasa (7/7) sebanyak 301 orang. Kemudian juga ada penambahan jumlah pasien sebanyak 83 orang menjadi 2.102 orang. Untuk pasien dalam pengawasan COVID-19 sebanyak 886 orang.

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020